Sorong, admediapapua.com– Rapat Konferensi PGRI Papua Barat Daya resmi dibuka pada Rabu, 15 Januari 2025. Acara ini bertujuan untuk merumuskan langkah strategis menghadapi era transformasi digital, dengan pendidikan berbasis teknologi sebagai salah satu pilar utama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Papua Barat Daya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya, S.H., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiapkan peralatan teknologi informasi (IT) untuk pelatihan di beberapa sekolah. Program ini akan diuji coba di SMA Negeri 3 Kota Sorong sebagai proyek percontohan. Uji coba proyek digital ini direncanakan berlangsung di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Raja Ampat.
“Jadi nanti gurunya mengajar pakai jari, tidak pakai spidol atau pun pakai alat bantu yang lain, pakai jari,” ujar Adolof.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta pihak sekolah menyiapkan fasilitas untuk pemasangan peralatan. Peralatan ini nantinya akan digunakan secara bergilir dan dipantau oleh operator dari Jakarta.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., dalam sambutan daringnya melalui Zoom, menyambut dengan penuh antusiasme. Ia juga memohon dukungan dari berbagai pihak untuk keberhasilan program ini dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
“Kami sangat menyambut gembira program ini. Kami mohon dukungannya dari Bapak Kadis Dik dan Asisten Bidang Administrasi,” ungkap Unifah.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, program ini diharapkan dapat mempercepat transformasi pendidikan berbasis teknologi di Papua Barat Daya.[red]