Sorong, admediapapua.com – Forum Mahasiswa Papua Provinsi Papua Barat Daya , bersama sejumlah koordinator perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus, meminta Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu untuk mengakomodasi biaya pendidikan gratis bagi mahasiswa asli Papua (OAP).
Sembari menunggu Gubernur dan Wakil Gubernur PBD lagi melaksanakan rapat pimpinan, Ketua Umum Forum Mahasiswa Papua Provinsi PBD, Alfred Isir, dalam pernyataannya menegaskan bahwa hingga saat ini, sejak 2023, mahasiswa di wilayah tersebut belum merasakan manfaat nyata dari pelayanan pemerintah Provinsi dalam hal pendidikan.
Selain itu, bantuan biaya studi akhir dinilai hanya dinikmati oleh segelintir orang tertentu, sementara banyak mahasiswa lainnya kesulitan melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya.
“Kami berharap Bapak Gubernur bisa melihat dan mengakomodasi hal ini agar dapat meringankan beban pendidikan bagi mahasiswa OAP. Saat ini, banyak anak-anak asli Papua hanya sampai tingkat SMA karena biaya kuliah yang mahal,” ujar Alfred.
Ia juga menyoroti ketimpangan dalam alokasi dana pendidikan, seperti bantuan Rp3,8 miliar untuk Universitas Amal Ilmiah (Unamin) yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus). Namun, meski mendapat bantuan, mahasiswa OAP tetap membayar biaya pembangunan sebesar Rp5 juta.
“Kami memohon agar Gubernur menerapkan kebijakan ini untuk seluruh kampus swasta di Papua Barat Daya, karena banyak teman-teman yang terpaksa putus kuliah akibat mahalnya biaya pendidikan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mengabaikan aspirasi mereka. Jika tuntutan ini tidak direspons, mereka akan melakukan aksi besar-besaran dengan turun langsung ke kantor Gubernur Papua Barat Daya.
“Kalau kami punya aspirasi ini tidak ditanggapi kami pastikan akan bawa mahasiswa dalam jumlah banyak dan melakukan aksi demonstrasi secara damai.” Tutup Alfred.[red]
