Nabire, admediapapua.com – Data terbaru mengenai angka kelahiran di Kota Nabire menunjukkan pola yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja. Berdasarkan hasil long form sensus penduduk tahun 2020 yang dilakukan Badan Pusat Statistik Kabupaten Nabire mencakup ASFR (Age-Specific Fertility Rate), yang mengindikasikan banyaknya angka kelahiran selama setahun per 1000 wanita pada kelompok usia tertentu. Untuk kelompok usia 15-19 tahun, tercatat sebanyak 25 kelahiran yang menjadi perhatian serius.
“Usia 15-19 tahun perlu diperhatikan, karena mereka masih dalam tahap pendidikan. Pada usia 15 tahun, seseorang masih berada di kelas 3 SMP, dan pada usia 16-18 tahun, mereka masih di SMA. Namun, di usia yang seharusnya masih berfokus pada pendidikan ini, sudah ada yang melahirkan. Ini menjadi perhatian penting bagi kita,” ungkap Dio Benuvin Perkasa Ginting, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nabire.
Dikatakan, untuk kelompok usia 25-29 tahun mencatat adalah angka kelahiran tertinggi, yaitu 149,8 kelahiran per 1.000 individu. Sementara tingginya angka kelahiran di kalangan remaja menunjukkan tantangan yang harus dihadapi. Kelompok usia 20-24 tahun yang juga menunjukkan angka kelahiran yang signifikan, yaitu 95,3, sementara kelompok usia 30-34 tahun mencatat 107,5 kelahiran.
Pola ini lanjut Dio, mencerminkan tren yang umum di banyak daerah, di mana usia subur utama bagi wanita berada di antara 20 hingga 34 tahun. Namun, tingginya angka kelahiran di kalangan remaja menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam hal pendidikan dan kesehatan reproduksi.
Dengan informasi ini, diharapkan pemerintah dan lembaga terkait dapat merumuskan program yang lebih efektif untuk mendukung kesehatan reproduksi dan kesejahteraan keluarga di Kota Nabire, serta menjadi dasar untuk perencanaan kebijakan yang lebih baik. [red]