Timika, admediapapua.com – Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura di Mimika membuat gebrakan! Bukan hanya aktif dalam kegiatan akademik, mereka juga menunjukkan kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat. Aksi mereka bahkan sempat membuat geger kampus dan menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa.
Amos Metubun, Ketua HMP, mengungkapkan bahwa organisasinya tidak ingin mahasiswa keperawatan hanya menjadi “kutu buku” yang terpaku pada teori. Mereka ingin mahasiswa memiliki peran nyata dalam membantu masyarakat. Salah satu aksi mereka yang paling mencuri perhatian adalah saat mereka menggelar seminar tentang penolakan program makan gratis yang sempat menuai kontroversi.
“Kami ingin mahasiswa memiliki pemahaman yang komprehensif tentang isu-isu sosial yang terjadi di sekitar mereka. Kami ingin mereka menjadi agen perubahan yang mampu memberikan solusi nyata,” tegas Amos.
Selain itu, HMP juga aktif mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, seperti praktik materi bersama anak-anak dan belajar tentang kebidanan. Mereka juga memiliki struktur organisasi yang solid, dengan berbagai bidang yang fokus pada pengembangan potensi mahasiswa, termasuk bidang kehumasan, manajemen anggota, keolahragaan, dan pemberdayaan perempuan.
Dekimer Tabo, Wakil Ketua HMP, menambahkan bahwa organisasi mereka fokus pada pengembangan kompetensi keperawatan melalui praktik klinik, sosialisasi kesehatan, dan workshop. Mereka juga menjalin kerja sama dengan kampus dan poltekes lain untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, seperti seminar dan pelatihan dasar kepemimpinan.
“Kami ingin mahasiswa keperawatan Mimika menjadi lulusan yang berkualitas, tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial yang tinggi,” ujar Dekimer.
Amos Metubun berpesan kepada calon mahasiswa keperawatan untuk tidak ragu bergabung dengan Politeknik Diploma-III Keperawatan Mimika. Ia mengajak mereka untuk bersama-sama belajar, berkarya, dan mengabdi kepada masyarakat.
“Jangan hanya menjadi mahasiswa biasa. Jadilah mahasiswa yang luar biasa, yang mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar,” pungkas Amos.[red]






















