Nabire, admediapapua.com – Dalam upaya menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua Tengah terus berkomitmen untuk menciptakan suasana damai di tengah keberagaman.
Ketua FKUB Provinsi Papua Tengah, Drs. Ignatius Robertus Adii, M.M.PD, menjelaskan bahwa FKUB dibentuk untuk menjaga harmonisasi antar agama dan mencegah kesalahpahaman yang dapat memicu konflik.
“FKUB ini dibentuk dalam rangka menjaga toleransi dan kerukunan keberagaman umat beragama. Hal ini perlu dijaga agar harmonisasi antara agama tetap terpelihara. Pemerintah melihat persoalan ini dan menerbitkan forum kerukunan beragama melalui SK Dua Menteri No. 98/2026, yang melibatkan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Ignatius.
Dalam upaya menjaga kerukunan, FKUB melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain pertama Doa Bersama yang dilakukan FKUB mendorong pelaksanaan doa berantai, di mana setiap agama dapat berdoa sesuai keyakinannya. Kegiatan ini bertujuan untuk saling mengenal cara berdoa antaragama dan memperkuat ikatan antarumat beragama.
FKUB juga memberikan sertifikasi dan izin untuk pembangunan tempat ibadah agar sesuai dengan standar yang ditetapkan serta berkomitmen untuk tidak membenarkan satu agama di atas yang lain.
“Semua agama yang diakui pemerintah harus dihormati. Kami berusaha mengakomodir moderasi beragama agar tidak ada pihak yang merasa lebih kuat atau lebih benar,” tegas Ignatius.
Dikatakan FKUB juga mengajak masyarakat untuk saling menjaga dan menghargai saat umat beragama lain beribadah, seperti menjadi relawan bagi umat Muslim yang sedang melaksanakan sholat Id serta mendorong masyarakat untuk saling mengunjungi tempat-tempat sakral dari berbagai agama agar saling memahami dan menghargai keberagaman.
Ignatius juga menekankan pentingnya memiliki satu aula yang dapat digunakan oleh semua agama. “Agama boleh berbeda, tetapi Tuhan hanya satu. Kami akan mendukung setiap kegiatan ibadah dengan cara yang saling menghormati,” ujarnya.
Ignatius berharap masyarakat di Papua Tengah, yang terdiri dari delapan kabupaten, dapat menjaga toleransi dan kerukunan, terutama selama bulan suci bagi umat beragama. “Kami menghimbau agar semua pihak memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk beribadah dengan tenang dan damai,” tuturnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh FKUB, diharapkan kerukunan antarumat beragama di Papua Tengah dapat terjaga dan semakin kuat, menciptakan lingkungan yang harmonis bagi semua.[red]