Nabire, admediapapua.com – Taman Wisata Alam Batu Berkat, yang terletak sekitar 51 menit (37,6 km) dari pusat kota Nabire melalui jalur Kimibay – Legare, kini menjadi sorotan sebagai destinasi wisata baru yang menawarkan keindahan alam dan pengalaman edukatif.
Dalam wawancara eksklusif dengan pengelola taman, Andre Awom, terungkap berbagai rencana dan harapan untuk mengembangkan tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Papua.
Andre menjelaskan bahwa meskipun akses menuju taman ini lebih cepat dibandingkan dengan destinasi lain seperti SOA, cuaca seringkali menjadi faktor penentu jumlah pengunjung.
“Kalau cuacanya buruk, biasanya hanya 1 sampai 2 orang pengunjung. Namun, saat cuaca baik, pengunjung bisa mencapai puluhan,” ujarnya.
Taman ini memiliki sembilan gazebo yang dapat disewa, dengan harga mulai dari Rp 100.000 untuk gazebo kecil hingga Rp 250.000 untuk gazebo yang lebih besar.
Awalnya, taman ini direncanakan sebagai tempat tinggal pribadi, namun seiring berjalannya waktu, ide tersebut berkembang menjadi destinasi wisata.
“Kami ingin membahagiakan orang lain dan sekaligus mendapatkan penghasilan,” tambahnya. Andre juga menekankan bahwa taman ini bukan hanya sekadar pantai, tetapi juga menawarkan pengalaman menjelajahi hutan. Kami ingin pengunjung merasakan kedamaian dan keindahan alam yang berbeda,” katanya.
Taman ini juga berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah mengenai berbagai jenis vegetasi yang ada di hutan.
“Kami bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mendata pohon-pohon yang ada di sini, sehingga anak-anak bisa belajar tentang keanekaragaman hayati,” jelas Andre.
Terdapat 165 jenis vegetasi yang telah didata, termasuk pohon beringin, matoa, dan sukun.
Dengan tarif masuk yang terjangkau, yaitu Rp 20.000 per orang, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas, termasuk area berenang yang aman dengan pengawasan petugas.
“Kami juga menyediakan life jacket dan alat renang untuk memastikan keselamatan pengunjung,” tambahnya.
Selain itu, taman ini juga memiliki kafe yang menjual berbagai makanan dan minuman, menjadikan pengalaman berkunjung semakin lengkap.
Andre berharap pemerintah setempat dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan pariwisata di daerah ini, terutama untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
“Kami ingin mengedepankan produk lokal, termasuk suvenir yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dengan berbagai rencana pengembangan yang ada, Taman Wisata Alam Batu Berkat berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Papua, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman edukatif yang bermanfaat bagi pengunjung.[red]