TIMIKA, admediapapua.com – Semangat membara dalam mendidik generasi Qur’ani terus berkobar di Timika, Papua Tengah. Rumah Qur’an, sebuah lembaga pendidikan non-formal di bawah naungan Yayasan Jiswaf, menunjukkan komitmennya yang kuat dalam mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai kaidah Tajwid. Sejak berdiri pada tahun 2012 dengan segelintir murid, kini lembaga ini telah berkembang pesat, menaungi sekitar 400 santri yang dibimbing oleh 48 guru.
Fakta ini terungkap dalam wawancara eksklusif admediapapua.com dengan H. Wildan Spd, Pembina Yayasan Jiswaf dan Rumah Alquran Timika. Beliau mengungkapkan bahwa Rumah Qur’an hadir sebagai wadah khusus untuk menanamkan kecintaan terhadap Kitab Suci Al-Qur’an sejak usia dini.

“Awalnya ini lembaga non-formal yang memang khusus untuk mengajari anak-anak membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan Kaidah Tajwid,” jelas H. Wildan.
Lebih jauh, Yayasan Jiswaf tidak hanya berfokus pada pendidikan Al-Qur’an. Lembaga ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat sekitar. Jaringan Rumah Qur’an Timika kini telah menjangkau berbagai wilayah, dengan sembilan unit yang tersebar di dalam kota, termasuk Pomako, SP2, SP3, serta beberapa majelis taklim. Secara keseluruhan, Rumah Qur’an Timika telah mendidik hampir 890 murid dengan dukungan 48 tenaga pengajar.
Selain pengajaran tahsin Al-Qur’an, Rumah Qur’an juga memberikan perhatian serius pada pembentukan karakter para santri. “Selain itu kita juga memberikan pendidikan karakter, karena belajar Al-Qur’an juga itu bukan hanya cara membacanya, tapi kan harus kita amalkan juga. Untuk anak-anak, kita fokus pada pendidikan etika dan moral,” tutur H. Wildan. Kedisiplinan dalam aktivitas sehari-hari serta menjunjung tinggi sopan santun terhadap sesama santri dan guru menjadi pilar penting dalam sistem pendidikan di lembaga ini.
Tak hanya itu, Rumah Qur’an juga memiliki program khusus yang mengajarkan tata cara salat yang benar sesuai dengan tuntunan agama. Seiring dengan bertambahnya jumlah santri, pihak yayasan menghadapi keterbatasan ruang belajar. Untuk mengatasi hal ini dan meningkatkan kualitas pendidikan, saat ini tengah berlangsung pembangunan gedung baru yang direncanakan tidak hanya sebagai ruang belajar yang representatif, tetapi juga dilengkapi dengan area parkir dan kantor.

Dalam upaya mewujudkan pembangunan ini, pihak Rumah Qur’an mengetuk hati masyarakat Timika dan sekitarnya untuk memberikan uluran tangan dan bantuan. “Karena kita bukan hanya bergerak di bidang pendidikan agama, tapi juga pendidikan karakter. Dan di sini multi kultur, multi agama, dan kehadiran kami diterima oleh masyarakat,” imbuh H. Wildan. Beliau juga menegaskan bahwa legalitas formal Rumah Qur’an telah terpenuhi sepenuhnya.
Santri yang menimba ilmu di Rumah Qur’an berasal dari beragam latar belakang usia, mulai dari pra-TK hingga dewasa, menunjukkan bahwa semangat belajar Al-Qur’an tidak mengenal batasan usia.
Pembina Yayasan Jiswaf menyampaikan harapannya agar para santri terus bersemangat dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an dengan pemahaman Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam). Beliau juga menekankan pentingnya infrastruktur yang memadai dalam mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang berkualitas. “Bangunan yang bagus itu menghasilkan kualitas yang bagus. Dengan kualitas dan fasilitas bangunan yang lengkap, percepatan dan kualitas mutu pendidikan itu pasti berjalan seiring,” ujarnya penuh harap.

Tim ADMedia Papua yang berkesempatan melakukan peliputan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi Rumah Qur’an dalam mencetak generasi muda yang cinta Al-Qur’an dan berakhlak mulia. Pihak Rumah Qur’an pun menyampaikan terima kasih atas dukungan pemberitaan ini dan berharap agar media dapat terus berkembang serta menyajikan berita berkualitas yang berkontribusi pada pembangunan generasi muda Indonesia. [red]