Nabire, admediapapua.com – Dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) Tanah Papua 2024, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Papua Tengah, dr. Agus M.Kes., CH.Med., CHt, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam penanggulangan HIV/AIDS di wilayah Nabire.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati, serta berbagai pemangku kepentingan di Kabupaten Nabire ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai epidemi HIV/AIDS yang masih menjadi tantangan serius di Tanah Papua. Dalam laporannya, dr. Agus menyampaikan bahwa hingga Desember 2024, jumlah akumulasi penderita HIV/AIDS di Papua Tengah mencapai 22.868 kasus, dengan Kota Nabire mencatatkan angka tertinggi.
“Stigma terhadap pengidap HIV/AIDS masih tinggi, dan banyak masyarakat yang enggan melakukan pemeriksaan karena takut hasilnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat dan mengurangi stigma tersebut. Penularan HIV/AIDS tergantung pada perilaku, bukan pada gender atau jenis kelamin,” ungkap dr. Agus.

Beliau juga menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam pencegahan dan penanganan HIV/AIDS, seperti tingginya mobilitas penduduk, minimnya edukasi di komunitas pedalaman, serta kurangnya akses layanan kesehatan yang merata. “Survei STBP 2024 akan menjadi langkah strategis untuk memperoleh data akurat tentang prevalensi HIV dan sifilis, serta perilaku berisiko di populasi umum,” tambahnya.
Dalam upaya mencapai target global Triple 95-95-95, dr. Agus mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung sosialisasi di tingkat distrik, kelurahan, dan kampung, serta memfasilitasi tim survei dalam pengumpulan data. “Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat mempercepat eliminasi HIV/AIDS menuju tahun 2030,” tutupnya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi Kabupaten Nabire untuk menjadi contoh dalam pelaksanaan STBP yang sukses, serta mewujudkan Papua Tengah yang lebih sehat dan bebas dari stigma HIV/AIDS.
Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan Papua Tengah yang lebih sehat, bebas dari stigma HIV/AIDS, dan maju! Kojaga sa, sa jaga ko—kita saling menjaga untuk kesehatan bersama.[red]






















