Nabire, admedia.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nabire menggelar diskusi mengenai pelaksanaan program Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) di Kelurahan Morgo. Acara tersebut berlangsung di ruang rapat BPS Nabire, Jumat (09/05/2025).
Dio Benuvin Perkasa Ginting, S.St., Kepala BPS Kabupaten Nabire, menjelaskan bahwa program Desa Cantik bertujuan untuk meningkatkan literasi statistik di kalangan aparat kampung dan kelurahan. “Desa cantik ini adalah salah satu program BPS untuk meningkatkan literasi statistik kepada aparat kampung atau kelurahan, sehingga mereka lebih memahami proses statistik, penggunaan statistik untuk perencanaan kampung, dan evaluasi terkait pemetaan kemiskinan,” ungkapnya.
Ginting menambahkan bahwa meskipun ada tantangan dalam pendataan statistik di kampung, BPS selalu berkoordinasi dengan baik. “Selama ini, pendataan seringkali belum update. Kami melihat ada kampung yang belum memiliki atau sudah memiliki data topografi dan monografi. Dengan kegiatan ini, kami berupaya meningkatkan pemahaman agar semua kampung memiliki data yang terukur dari level kampung, kecamatan, hingga kabupaten,” jelasnya.
Program Desa Cantik ini telah dimulai sejak tahun 2022, dan saat ini sudah ada satu kelurahan dan tiga kampung yang telah dibina, totalnya menjadi empat. Ginting berharap agar program ini dapat terus berjalan dan semakin banyak desa atau kelurahan yang meningkatkan literasi statistik mereka.
Sebagai informasi, pada tahun 2024, Kampung Kalisemen di Distrik Nabire Barat akan menerima penghargaan sebagai Desa Cantik terbaik se-Provinsi Papua Tengah. Penghargaan tersebut berupa sertifikat yang ditandatangani oleh Kepala BPS Pusat. “Kami berharap dapat mempertahankan prestasi ini agar Desa Cantik kami tetap terbaik di Papua Tengah pada tahun 2025,” tambah Ginting.
Ginting juga menekankan pentingnya peran agen statistik sebagai perpanjangan tangan BPS dalam melakukan pembaharuan dan pemutahiran data. “Agen statistik ini akan berkoordinasi untuk memastikan setiap kendala dan proses dapat berjalan dengan baik, sehingga literasi aparat kampung dan kelurahan dapat meningkat,” ujarnya.
Dengan harapan bahwa program Desa Cantik dapat terus berjalan dan berkembang, Ginting optimis bahwa peningkatan literasi statistik akan membawa dampak positif bagi pembangunan di Nabire. “Kami berharap pemahaman dan pengetahuan tentang data desa semakin meningkat, sehingga pembangunan menjadi lebih terarah dan terukur, dan akhirnya Nabire dapat semakin maju,” tutupnya.[red]