Nabire, admediapapua.com— Suasana penuh sukacita dan haru menyelimuti perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Getsemani yang dirangkaikan dengan peresmian gedung gereja yang baru.
Acara yang digelar di Jalan Kasuari, RT 01/RW 04, SP 3 Kampung Wadio ini dihadiri langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, S.H., Bupati Nabire Mesak Magai, serta Wakil Bupati Burhanuddin Pawennari, bersama jajaran pejabat daerah dan para tokoh gereja.
Perayaan dimulai dengan prosesi penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Gubernur Nawipa sebagai simbol diresmikannya gedung gereja yang baru. Momen bersejarah tersebut dilanjutkan dengan ibadah syukur yang dihadiri ratusan jemaat yang memadati halaman gereja, menandai babak baru dalam sejarah pelayanan GKII Getsemani yang telah berdiri sejak 42 tahun silam.
Dalam sambutannya, Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa menyampaikan apresiasi dan pesan rohani yang mendalam kepada jemaat. Ia menegaskan pentingnya pendidikan yang berkarakter dan takut akan Tuhan sebagai pondasi utama dalam membangun masa depan gereja dan daerah.
“Saya menyampaikan terima kasih dan selamat kepada gereja ini. Sudah 42 tahun kita bangun, kita nikahkan gereja ini dengan gereja baru, manusia baru, cara baru, dan teknik baru untuk melayani Tuhan di atas tanah ini,” ujar Nawipa.
Lebih lanjut, Nawipa menekankan bahwa jabatan dalam pemerintahan hanyalah sementara, namun hidup dalam Kristus dan mempertahankan iman adalah sesuatu yang jauh lebih penting dan kekal.
“Jadi gubernur itu biasa. Tapi bagaimana kita bisa hidup dalam Kristus dan bertahan dengan iman Kristen yang kuat, itu yang susah. Tuhan Yesus kekal, kemarin, hari ini, dan selamanya,” tegasnya.
Salah satu poin utama yang disorot Gubernur Nawipa adalah pentingnya gereja mendorong pendidikan bagi generasi muda. Ia menilai, tanpa adanya sumber daya manusia yang terdidik dan takut akan Tuhan, gereja akan kehilangan penerus yang mampu memimpin pelayanan di masa depan.
“Kalau tidak ada orang yang sekolah, gereja ini suatu saat tidak akan ada orang di depan. Gereja harus kompak tentang pendidikan. Pendidikan berkarakter, pendidikan takut akan Tuhan. Itu yang akan membawa gereja terus bertumbuh,” ungkap Nawipa.[red]