Nabire, admediapapua.com – Balai Pelatihan Kesehatan (Balatkes) Papua bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Nabire dan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Papua menyelenggarakan seminar ilmiah bertajuk “1st Nabire Nephrology Update” pada Sabtu (14/6). Kegiatan ini berlangsung di Aula Gubernur, Jalan Merdeka, Nabire, Papua Tengah.
Seminar ini menjadi wadah strategis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para tenaga medis di wilayah Papua, khususnya dalam penanganan penyakit ginjal kronis yang prevalensinya semakin meningkat.
Acara dibuka secara simbolik dengan penepukan tifa oleh dr. Oktovianus Saranga, M.Kes., Sp.OG sebagai tanda dimulainya kegiatan ilmiah tersebut. Dalam sambutannya, dr. Oktovianus menekankan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga medis untuk menangani penyakit ginjal kronis yang merupakan salah satu masalah kesehatan serius di Papua Tengah.
Salah satu materi yang disampaikan dalam seminar ini dibawakan oleh Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Sc, Sp.PD, K-GH, Sp.GK, FINASIM dengan topik “Nutritional Management in Patients with Chronic Kidney Disease”. Prof. Haerani menegaskan pentingnya intervensi nutrisi pada pasien penyakit ginjal kronis (PJK) untuk mencegah komplikasi dan memperbaiki status gizi pasien. Ia menambahkan bahwa pendekatan nutrisi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan dilakukan secara menyeluruh agar hasilnya lebih optimal.
“Pengetahuan tambahan mengenai intervensi nutrisi sangat penting, karena selama ini yang banyak dilakukan adalah pengeluaran pasien, tetapi kami memberikan panduan apa yang boleh dimakan dengan takaran tertentu,” jelas Prof. Haerani.
Dengan peningkatan kapasitas tenaga medis di daerah, diharapkan pelayanan kesehatan ginjal di Papua Tengah dapat semakin optimal, sehingga dapat menekan angka kesakitan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.[red]