Nabire, admediapapua.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Dapil Papua Tengah, Arjuna Sakir, S.E., M.M., Ak., CA., CSFA, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula RRI Nabire.
Kegiatan ini mengangkat pentingnya empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara—Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—dan disampaikan langsung kepada masyarakat dari berbagai kalangan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua I DPR Provinsi Papua Tengah, Diben Elaby, S.T, yang menekankan pentingnya semangat kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat Papua Tengah.
“Kalau di daerah lain mungkin masih ada yang membedakan ‘kamu orang gunung, kamu orang pantai’, tapi di Papua Tengah itu tidak boleh ada. Kita semua satu. Kita adalah miniatur Indonesia—berbagai suku, agama, dan budaya hidup berdampingan di sini. Kita bangun daerah ini bersama-sama,” kata Diben dalam sambutannya.
Kegiatan ini diikuti oleh ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, hingga perwakilan lembaga keagamaan. Suasana berlangsung hangat dan interaktif, terlebih saat sesi dialog dibuka.
Diben menyampaikan apresiasi atas kehadiran langsung Arjuna Sakir sebagai wakil rakyat di Senayan. Ia menilai pertemuan ini sebagai kesempatan berharga untuk menyampaikan langsung aspirasi masyarakat.
“Kita patut bersyukur bisa berdialog langsung dengan Pak Arjuna. Beliau hadir bukan hanya untuk menyosialisasikan empat pilar, tapi juga mendengarkan keluhan dan harapan kita di Papua Tengah,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu topik yang banyak ditanyakan adalah soal akses pendidikan tinggi, khususnya bagi anak-anak Papua yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjang S1, S2, hingga S3.
Menjawab itu, Arjuna menjelaskan peran masing-masing level pemerintahan dalam pendidikan serta ketersediaan program beasiswa.
“SMA itu tanggung jawab provinsi, SD dan SMP di bawah kabupaten. Untuk pendidikan tinggi, seperti S1 sampai S3, menjadi ranah pemerintah pusat. Tapi kita punya dana OTSUS yang memang diprioritaskan untuk orang asli Papua,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain OTSUS, ada program nasional seperti LPDP yang bisa dimanfaatkan semua masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda Papua.
“OTSUS hadir untuk memberdayakan OAP (Orang Asli Papua), tapi program LPDP terbuka bagi siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan. Kami di DPR akan terus kawal supaya beasiswa dan program pendidikan ini bisa dinikmati secara merata dan adil,” tegasnya.
Sosialisasi ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Diskusi yang terbuka dan konstruktif ini diharapkan memperkuat nilai kebangsaan, mempererat rasa persaudaraan, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam membangun Papua Tengah secara inklusif dan berkelanjutan.[red]