Nabire, admediapapua.com – Pemerintah Kabupaten Nabire menggelar konsultasi publik untuk menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), sebagai bagian dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025–2029. Kegiatan ini berlangsung di aula RRI Nabire dan dihadiri oleh berbagai unsur – mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, OPD, hingga aktivis lingkungan.
Tim penyusun KLHS dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Abdullah Said, M.Si, yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Perencanaan Pembangunan Daerah, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Acara dibuka secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Nabire, Pieter Erari, S.E., M.Si, dengan penepukan tifa – sebagai tanda dimulainya rangkaian kegiatan. Dalam sambutannya, Sekda mengangkat persoalan serius soal alih fungsi lahan yang makin terasa di Nabire.
“Kita tahu Nabire ini kabupaten tua dan indah. Tapi sekarang, fungsi lahan sudah banyak berubah. Sawah makin sedikit, produksi beras juga turun. Padahal pemerintah pusat sudah bantu kita dengan pembangunan bendungan dan irigasi. Tapi kalau lahannya hilang, percuma saja,” ujar Pieter.
Ia menambahkan, KLHS ini menjadi bagian penting dari perencanaan ke depan agar pembangunan Nabire tidak hanya mengejar pertumbuhan, tapi juga memperhatikan daya dukung lingkungan dan kebutuhan masyarakat lokal.
“Kita duduk sama-sama hari ini untuk bahas dan susun strategi. Jangan sampai lahan pertanian dan peternakan tergeser. Kalau itu sudah ditetapkan untuk pertanian, ya harus dipertahankan. Supaya anak cucu kita juga masih bisa tanam, masih bisa hidup dari tanah ini,” tegasnya.
Pieter juga memberi apresiasi kepada tim akademisi, Dinas Lingkungan Hidup, dan semua pihak yang sudah bekerja untuk mempersiapkan kajian ini.
“Kami harap Bapak Ibu yang hadir bisa beri masukan. Sampaikan informasi, pengalaman di lapangan, dan saran, supaya dokumen ini tidak hanya bagus di atas kertas, tapi juga nyata manfaatnya untuk masyarakat,” tambahnya.
Ia menutup sambutan dengan ajakan agar semua pihak terlibat aktif dalam menyusun rencana pembangunan Nabire yang berkelanjutan.
“Kita ingin Nabire maju, tapi jangan sampai kita korbankan alam dan masyarakat. Kita butuh pembangunan yang ramah lingkungan, adil, dan berpihak pada rakyat kecil,” ujarnya.[red]