Nabire, admediapapua.com- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua Tengah dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Nabire resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Kesepakatan ini bertujuan memperluas penyampaian edukasi HIV/AIDS melalui dakwah keagamaan.
Ketua KPA Papua Tengah, Freny Anouw, menjelaskan bahwa selama ini KPA aktif melakukan sosialisasi, namun menyadari perlu melibatkan pemuka agama dalam penyampaian pesan kesehatan:
“KPA bertugas edukasi dan sosialisasi, tapi kami menyadari tidak sanggup sendirian. Umat dimiliki oleh pimpinan agama, baik di gereja, sekolah, maupun komunitas. Selama ini khutbah hanya membahas rohani. Kami mendesak agar di khutbah juga dibahas aspek jasmani.”
Sementara itu, Sekretaris DMI Kabupaten Nabire, Ir. Wahyu Budi Santoso, M.M., menyatakan dukungannya penuh terhadap inisiatif ini. DMI akan memanfaatkan para khotib Jumat dalam memberikan materi mengenai HIV/AIDS melalui pelatihan bersama MUI:
“Kami memiliki khotib Jumat. Dalam kerjasama dengan MUI, pelatihan khotib akan mencakup materi AIDS, kasus nyata dan kami akan mendukung program pemerintah provinsi serta seluruh program ini.”
Dengan adanya MoU ini, diharapkan khotib dan pimpinan agama dapat menyisipkan informasi HIV/AIDS sebagai bagian dari khutbah Jumat dan dakwah rutin, sehingga menyentuh aspek spiritual sekaligus fisik bagi masyarakat. Langkah ini mencerminkan sinergi antara lembaga pemerintahan dan organisasi keagamaan dalam memperkuat pencegahan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Nabire.[red]