Nabire, admediapapua.com – Pemerintah Kabupaten Nabire menggelar Pertemuan Advokasi High Level dalam rangka pelaksanaan program TOKEN malaria, bertempat di Aula BAPPRINDA Nabire, pada tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan memperkuat komitmen lintas sektor dalam percepatan eliminasi malaria di wilayah tersebut.
Kabupaten Nabire tercatat sebagai salah satu daerah dengan angka endemis malaria tertinggi di Papua pada 2024, dengan total 3.274 kasus dan Angka Insidensi (API) mencapai 19,35%.
Program TOKEN (Temukan, Obati, Kendalikan) menjadi strategi utama eliminasi malaria yang mencakup deteksi dini kasus, pengobatan terpantau, pengendalian vektor, serta monitoring dan evaluasi.
Plt. Sekretaris Daerah Nabire, Yulianus Pasang, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, dinas kesehatan, tenaga medis, kader, serta seluruh pemangku kepentingan.
“Kita harus bekerja sama agar malaria bisa ditekan bahkan dieliminasi. Tujuh kampung dengan kasus tinggi harus mendapat perhatian khusus dan dilakukan sosialisasi secara intensif,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya edukasi masyarakat, peningkatan kebersihan lingkungan, serta peran aktif tim kesehatan lingkungan dan media dalam menyebarkan informasi pencegahan malaria.[red]