Nabire, admediapapua.com – Aksi demonstrasi kelompok “Pencari Kerja Kode R Papua Tengah” kembali digelar di Kantor BKPSDM pada Senin (15/9/2025). Aksi yang dipimpin Yusak Nawipa ini diikuti sekitar 150 orang dari delapan kabupaten dan berlangsung aman serta tertib hingga sore hari.
Dalam aksinya, para peserta menuntut keadilan dalam rekrutmen tenaga kerja, khususnya agar hak-hak Orang Asli Papua (OAP) diprioritaskan dalam penerimaan formasi kerja di daerah. “Perjuangan ini penting demi kelayakan hidup dan kesempatan kerja bagi OAP. Yang hadir hari ini bukan hanya anak muda, tetapi juga para ibu rumah tangga yang merasa hak mereka diabaikan,” tegas Nawipa. Ia menambahkan, perjuangan kelompoknya sudah berjalan selama 11 bulan tanpa respons yang memuaskan.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala BKPSDM Papua Tengah, Denci Meri Nawipa, S.IP, menegaskan bahwa tuntutan masuk K2, PPPK, atau formasi honor di provinsi tidak bisa dipenuhi karena tidak sesuai dengan aturan. Namun, ia memberikan harapan baru bagi para pencaker. “Mau demo berulang kali pun tidak bisa kami proses karena aturannya jelas. Tetapi kesempatan masih terbuka lebar. Tunggu penerimaan berikut, baik di provinsi maupun kabupaten, siapkan diri sebaik mungkin, dan ikut tes lagi. Karena yang menentukan lulus adalah nilai ujian masing-masing peserta,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Denci menjelaskan bahwa meski kelompok Kode R gagal dalam seleksi CPNS 2024, peluang tetap ada dalam rekrutmen mendatang. Hal ini menjadi dorongan agar para pencaker OAP semakin siap bersaing dalam mekanisme resmi.[red]