Nabire, admediapapua.com – Ketua BPD (Kamar Adat Pengusaha Papua) Provinsi Papua Tengah, Yosphien Pigai, mengungkapkan ketidakpuasan terkait pembagian paket proyek yang dijanjikan oleh berbagai dinas pada tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam rapat yang digelar di Sekretariat BPD, Jalan PDAM, yang dihadiri oleh anggota KAPP dan perwakilan MPR Provinsi Papua Tengah.
Dalam rapat tersebut, Yosphien menjelaskan bahwa meskipun beberapa dinas sempat berjanji memberikan paket proyek kepada pengusaha lokal Papua, kenyataannya, paket-paket yang diterima hanya berupa proyek rehabilitasi rumah, bukan pembangunan rumah baru seperti yang diharapkan. “Kami dijanjikan paket proyek, namun yang kami terima justru proyek rehab rumah dengan nilai yang sangat kecil dan tidak sesuai dengan harapan,” kata Yosphien.
Yosphien juga menyampaikan bahwa setelah melakukan kunjungan ke berbagai dinas sejak Maret hingga September 2025, ia merasa sangat kecewa dengan hasil yang diterima. “Pimpinan SKPD yang menjanjikan paket proyek kepada pengusaha lokal tidak menepati janji tersebut, dan ini membuat kami merasa ditipu,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pembagian paket yang terpisah antara proyek rehabilitasi dan pembangunan rumah. “Kenapa rumah dan rehab dipisah? Seharusnya bisa digabungkan dalam satu paket agar lebih efisien dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Yosphien dan timnya sepakat untuk mengembalikan sembilan paket rehabilitasi yang diterima kepada Kepala Dinas PUPR. Mereka berencana untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai kebijakan distribusi proyek dan berharap ada perubahan ke depannya.[red]