Jayapura, admediapapua.com — Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Papua berlangsung penuh semangat di Hotel Sunny, Abepura, Kota Jayapura. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, termasuk pengurus DPP, DPD I, dan DPD II Partai Golkar dari seluruh kabupaten dan kota di Papua. Selain menjadi ajang konsolidasi organisasi, Musda kali ini juga menjadi momen kemenangan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, yang sukses meraih dukungan rakyat Papua.
Ketua Panitia Pelaksana Musda XI, Denny Bunai, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan AD/ART Partai Golkar dan Surat Keputusan DPP Golkar Nomor 797/X/2025 serta Keputusan DPD Golkar Papua Nomor 200/X/2025. Dengan tema “Golkar Solid, Golkar Maju, Golkar Cerdas,” Musda ini sepenuhnya dibiayai oleh kader Golkar dan donatur internal partai.
Denny menegaskan bahwa Musda XI merupakan tanggung jawab organisasi untuk memperkuat struktur internal dan semangat kebersamaan di tengah dinamika politik Papua. Ia juga menyampaikan bahwa acara ini adalah bukti komitmen Partai Golkar dalam menjaga eksistensinya di Papua.
Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Papua, Doli Kurnia Tanjung, dalam sambutannya menekankan bahwa Musda bukan hanya ajang kompetisi politik internal, tetapi juga kesempatan untuk membangun kesepahaman dan berkontribusi positif bagi kemajuan Papua. “Golkar hadir tidak hanya untuk berkompetisi, tetapi untuk berkontribusi. Kami ingin memastikan Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen tidak hanya memimpin, tetapi juga membawa perubahan nyata bagi Papua,” ujarnya.
Doli juga mengenang perjalanannya memimpin Golkar Papua sejak 2020. Ia menilai Musda XI ini sebagai momentum rekonsiliasi seluruh kader dan langkah awal menuju konsolidasi besar menjelang politik 2029.
Gubernur Papua, Matius Fakhiri, menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader Golkar atas terselenggaranya Musda yang dianggap penting dalam regenerasi kepemimpinan. “Musda ini memperkuat konsolidasi organisasi dan memastikan Golkar tetap menjadi mitra pemerintah dalam membangun Papua yang damai, maju, dan sejahtera,” ungkapnya. Ia juga menyambut kedatangan para pimpinan DPP Golkar dan perwakilan DPD dari berbagai provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur, Jakarta, dan Papua Barat.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang hadir untuk membuka kegiatan, memberikan pidato penuh makna. Ia menekankan bahwa tantangan pembangunan di Papua masih besar, sehingga seluruh elemen Golkar harus bersatu dalam semangat persaudaraan dan musyawarah. “Perbedaan pandangan di dalam partai bukanlah alasan untuk terpecah. Justru, dari perbedaan itu lahir ide-ide besar untuk membangun,” ujar Bahlil.
Bahlil juga berpesan kepada kader yang terpilih dalam Musda agar menjadi pemimpin yang inklusif, amanah, dan mampu menjembatani aspirasi masyarakat Papua. Ia mengakhiri sambutannya dengan menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader yang telah bekerja keras untuk mengantarkan kemenangan Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen.
Bahlil juga mengingatkan bahwa Golkar bukan milik kelompok tertentu, tetapi milik rakyat Indonesia. “Golkar lahir dari rakyat dan untuk rakyat,” ujarnya. Keberhasilan partai, menurutnya, diukur dari kontribusi nyata untuk masyarakat, bukan sekadar slogan. Ia mengajak seluruh kader untuk menjadikan Musda XI sebagai titik awal memperkuat nilai-nilai dasar Panca Bakti Golkar — pengabdian, kekaryaan, persatuan, kebangsaan, dan pembangunan. [red]