Jayapura, admediapapua.com – Hari ini, Wakil Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Max Abner Ferdinand Ohee, S.IP, bersama tokoh adat wilayah Tabi-Saireri, secara resmi menyerahkan surat kepada Gubernur Papua terkait insiden pembakaran Mahkota Cenderawasih yang dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua. Peristiwa pembakaran pada Senin, 20 Oktober 2025, memicu protes keras dari masyarakat Papua, yang merasa bahwa tindakan tersebut telah melukai harga diri dan budaya mereka.

“Pembakaran Mahkota Cenderawasih itu dilakukan oleh BBKSDA Papua. Melihat banyaknya pemberitaan yang beredar, masyarakat tidak menerima tindakan ini,” ujar Ohee dalam pernyataannya.
Ohee juga menambahkan bahwa kejadian tersebut telah menimbulkan keresahan yang luas di kalangan masyarakat adat. Untuk itu, MRP bersama tokoh adat wilayah Tabi-Saireri sepakat untuk menyusun sebuah pernyataan yang akan diserahkan kepada Gubernur Papua. Mereka berharap agar surat tersebut dapat diteruskan kepada Presiden Republik Indonesia, dengan harapan pemerintah pusat dapat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini.
“Forum ini kami bentuk untuk mengantarkan surat kepada Bapak Gubernur sebagai orang tua kami. Kami berharap surat ini akan diteruskan kepada Bapak Presiden. Kami juga berharap agar Bapak Presiden bisa memfasilitasi pertemuan kami di Jakarta,” tambah Ohee.
Perwakilan tokoh adat Tabi-Saireri juga menekankan bahwa pembakaran Mahkota Cenderawasih bukan hanya soal pemusnahan barang bukti, tetapi juga tentang penghormatan terhadap simbol budaya yang sangat dihargai oleh masyarakat Papua. Mereka mengimbau agar insiden ini tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kerusuhan atau konflik yang dapat merugikan masyarakat yang tidak berdosa.
“Kami juga mengulang apa yang disampaikan oleh Ketua Tim, bahwa terkait pembakaran ini, kami berharap agar aspirasi ini sampai ke Presiden, serta untuk hal-hal lain yang berkaitan dengan potensi sumber daya alam yang ada di tanah Papua, yang harus bisa memberikan kontribusi bagi negara Republik Indonesia,” ungkap perwakilan tokoh adat Tabi-Saireri.[red]















