Jayapura, admediapapua.com – Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, Joni Santoso Silaban, mengadakan pertemuan dengan Gubernur Papua untuk membahas langkah-langkah yang akan diambil pasca viralnya video pemusnahan Mahkota Cenderawasih dan satwa dilindungi lainnya yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Kerja Gubernur Papua.
Dalam kesempatan ini, Joni Santoso Silaban menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua atas kejadian tersebut. Ia mengakui bahwa meskipun tindakan yang diambil telah sesuai dengan hukum yang berlaku, pihaknya tidak cukup mempertimbangkan aspek budaya lokal yang seharusnya menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian satwa di Papua.
“Kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang telah menimbulkan kekecewaan. Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan tugas kami, kami tidak cukup memperhatikan pentingnya budaya lokal yang seharusnya menjadi bagian dari upaya pelestarian satwa,” ujar Joni dalam konferensi pers setelah pertemuan.
Joni juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara upaya pelestarian satwa endemik seperti Cenderawasih dengan pelestarian budaya masyarakat adat Papua. Menurut arahan dari Gubernur Papua, langkah-langkah ke depan harus melibatkan aspek budaya agar pelestarian satwa dan budaya dapat berjalan beriringan.
“Arahan dari Bapak Gubernur yang harus kami laksanakan adalah bagaimana kita dapat mensinergikan antara upaya-upaya penyelamatan satwa seperti Cenderawasih dan satwa lainnya dengan aspek-aspek budaya yang sangat penting di Papua,” ujar Joni.
Terkait dengan rekomendasi yang disampaikan oleh Majelis Rakyat Papua (MRP) kepada Gubernur, Joni mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima dokumen rekomendasi tersebut secara resmi. Namun, ia menegaskan bahwa pihak BBKSDA Papua menghargai seluruh masukan yang diberikan dan siap untuk berkoordinasi jika diundang secara resmi.
“Kami menghargai rekomendasi MRP dan siap berkoordinasi ketika diundang secara resmi. Yang paling penting bagi kami sekarang adalah menindaklanjuti arahan Bapak Gubernur dan memastikan bahwa langkah pelestarian satwa dan budaya dapat berjalan berdampingan dengan nilai budaya masyarakat Papua,” pungkas Joni.
Melalui pertemuan ini, BBKSDA Papua berharap agar upaya pelestarian satwa dan budaya dapat lebih terintegrasi, menjaga kelestarian alam sekaligus menghormati tradisi budaya masyarakat Papua.[red]

















