Jakarta, admediapaua.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI ,Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU,meminta perbaikan tata kelola rumah sakit di Papua, sementara Pemerintah Provinsi Papua menargetkan penyelesaian pembangunan sejumlah fasilitas kesehatan dan mendorong pencetakan dokter spesialis. Hal ini mengemuka dalam pertemuan antara Gubernur Papua Matius Fakhiri yang di dampingi Plt Direktur RSUD Dok II Jayapura dr. Andreas Pekey dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Ary Pongtiku dengan Menkes di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada 14 November 2025.

Dr. Andreas Pekey, Plt Direktur RSUD Dok II Jayapura, menjelaskan bahwa pertemuan yang dipimpin Gubernur Matius Fakhiri tersebut bertujuan untuk menyampaikan kondisi terkini rumah sakit di Papua. “Kami menyampaikan kondisi terakhir rumah sakit. Kami juga meminta agar di Indonesia Timur, ada dua rumah sakit besar yang akan menjaga kesehatan sebagai pusat rujukan, yaitu RSUD Dok II dan RS Vertikal Papua. Keduanya akan bersama-sama menjaga pelayanan kesehatan rujukan, khususnya di Indonesia bagian Timur,” ujar dr. Andreas Pekey.
Namun, dr. Andreas mengungkapkan adanya catatan penting dari Menteri Kesehatan terkait tata kelola rumah sakit. “Pak Menteri memberikan beberapa catatan perbaikan untuk dilakukan, misalnya tata kelola rumah sakit dan perencanaan yang cukup bagus. Karena selama ini banyak investasi yang sudah ditaruh di sana, tetapi tidak memberikan output yang cukup baik, baik itu pelayanan maupun pendapatan dari segi rumah sakit,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa Menkes menekankan agar perencanaan dilakukan dengan matang “supaya anggaran yang diturunkan tidak menjadi sia-sia.”

Selain itu, Menkes juga mendorong persiapan pembukaan sekolah untuk dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital-based) di Papua. “Kita bisa mendidik dokter spesialis di rumah sakit itu, karena alat dan sumber daya cukup lengkap. Ini khususnya akan diambil dari putra-putri daerah, sehingga mereka akan kembali melayani masyarakatnya di sana,” imbuh dr. Andreas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Ary Pongtiku, menyampaikan fokus pemerintah provinsi dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur kesehatan. “Ada beberapa rumah sakit seperti Waropen dan Mamberamo Raya yang seharusnya di 2025 ini tetapi belum dilaksanakan. Pak Gubernur mengharapkan bisa direalisasi paling lambat di 2026. Begitu juga Kabupaten Jayapura dan Keerom yang belum selesai, supaya bisa terselesaikan di 2026,” papar dr. Ary Pongtiku.

Dr. Ary juga menyebutkan rencana peresmian rumah sakit vertikal dan RS Supiori oleh Presiden yang sudah rampung. “Kemudian, dengan program dokter spesialis, kami berharap dokter spesialis bisa menjangkau kabupaten-kabupaten yang belum ada dokter spesialisnya. Ini juga kita dukung,” tambahnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pemerataan tenaga medis spesialis di seluruh wilayah Papua, seiring dengan perbaikan tata kelola yang efektif.




















