Bandung, admediapapua.com – Gubernur Papua, Matius D. Fakhiri, bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Papua, Ny. Eva Fakhiri, serta jajaran staf, melakukan kunjungan kerja ke pabrik tekstil dan garmen milik Gajah Group di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2025).
Kunjungan ini tidak sekadar penjajakan bisnis, tetapi menjadi langkah awal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua untuk membangun pola kerja sama yang lebih tertata dan berkelanjutan dengan dunia industri, khususnya guna membuka ruang usaha dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha lokal di Tanah Papua.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Matius Fakhiri menegaskan bahwa arah kebijakan yang diupayakan bukan hanya menjalin kerja sama dagang semata, tetapi membangun “upaya terpadu” untuk membuka peluang usaha mikro dan kecil bagi masyarakat lokal.

“Terima kasih atas paparan yang sudah disampaikan. Saya berharap teman-teman dapat menganalisisnya lebih lanjut sehingga arah kita jelas, yaitu menguatkan upaya bersama untuk membuka ruang usaha bagi masyarakat lokal, sekaligus menata kembali pola kerja sama yang sejak lama sudah dirintis orang tua dan para pendahulu kita agar lebih tertib dan mandiri,” ujar Gubernur Matius Fakhiri.
Ia menjelaskan, salah satu fokus kerja sama yang dijajaki adalah pemberdayaan TP PKK Papua melalui UMKM binaannya, terutama dalam pengembangan desain batik khas Papua bersama Gajah Group.
“Harapan kami, PKK Papua lewat UMKM binaannya dapat membuat desain batik khas Papua bersama Gajah Group. Pemerintah kemudian membeli produk dalam bentuk kain maupun pakaian jadi. Dengan begitu, PKK punya kemandirian usaha dan tidak terus bergantung pada pemerintah,” jelasnya.

Gubernur Matius Fakhiri meyakini, bila PKK dan UMKM binaannya mampu berdiri secara mandiri, maka dampaknya akan langsung dirasakan masyarakat di tingkat akar rumput. Penguatan ekonomi keluarga disebutnya sebagai bagian penting dari strategi jangka panjang kemandirian ekonomi Papua.
Selain pengembangan produk, Gubernur Papua juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Papua. Ia mengemukakan rencana untuk mengirim putra-putri Papua yang memiliki kemampuan melukis dan mendesain guna belajar langsung di Gajah Group.
“Ke depan, kami akan mengirim masyarakat Papua yang memiliki bakat dalam desain untuk menimba ilmu di Gajah Group. Ini agar mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut terlibat aktif dalam rantai produksi,” tambahnya.
Lebih jauh, Gubernur Matius Fakhiri berharap kehadiran Gajah Group tidak hanya terbatas di Bandung. Ia mendorong agar proses produksi tertentu dapat dilakukan langsung di Papua.
“Mudah-mudahan ke depan Gajah Group juga bisa melakukan proses cetak di Jayapura. Dengan begitu, nilai tambahnya bisa lebih banyak tinggal di Tanah Papua,” harapnya.

Gubernur Papua menyebut kunjungan ini sebagai inisiatif awal untuk membuka jalan investasi yang lebih luas, tidak hanya di sektor tekstil dan garmen, tetapi juga di sektor lain yang relevan dengan kebutuhan dan potensi Papua.
“Intinya, kedatangan kami ke Bandung adalah untuk mengawali kerja sama dengan Gajah Group sekaligus melihat peluang investasi lain yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Papua. Saya yakin ada nilai positif yang lahir dari kerja sama ini bagi Tanah Papua ke depan,” tegasnya.
Direktur Gajah Group, Dedy Zein, menyambut baik langkah Pemprov Papua tersebut.
“Kami tentu menyambut baik kunjungan Bapak Gubernur. Semoga ini menjadi awal kerja sama yang baik, positif, dan saling menguatkan antara Gajah Group dan Papua,” ujarnya.[red]






















