Sorong, admediapapua.com – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya, SH., membuka Kegiatan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk Kelas VI dan IX di Provinsi Papua Barat Daya, yang berlangsung pada 17-21 November 2025 di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong.

Dalam sambutannya, Kambuaya menekankan pentingnya perubahan dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di daerah-daerah terpencil. Ia mengusulkan agar alokasi dana pendidikan lebih difokuskan langsung ke sekolah-sekolah dan kampung-kampung, sehingga masyarakat dapat mengelola pendidikan secara mandiri.
“Kita harus mengubah cara kita dalam mengelola pendidikan di Papua Barat Daya. Dana pendidikan harus sampai langsung ke sekolah dan kampung, supaya masyarakat bisa mengelola pendidikan mereka sendiri,” kata Kambuaya.

Selain itu, ia mengungkapkan potensi kelembagaan kampung, seperti PKK dan gereja, untuk turut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah sulit dijangkau. “Masyarakat dapat mengelola kebutuhan pendidikan melalui lembaga-lembaga kampung, seperti PKK dan gereja, yang sudah memiliki jaringan yang kuat di setiap desa,” tambahnya.
Kambuaya juga menyampaikan bahwa pendidikan yang efektif tidak hanya akan memajukan aspek intelektual, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Ia menekankan bahwa pengelolaan pendidikan yang baik dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak, terutama di wilayah Papua Barat Daya.
“Pendidikan yang baik akan mendorong kemajuan ekonomi, dan dengan itu, kita bisa memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang lebih baik,” ujar Kambuaya.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat dalam pengelolaan dana pendidikan. Kambuaya menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan.
“Pengawasan dan monitoring yang ketat sangat penting untuk memastikan dana pendidikan digunakan dengan benar dan tidak disalahgunakan,” tutupnya.[red]

















