Jakarta, admediapapua.com – Gubernur Papua, Komjen Pol (Purn.) Matius D. Fakhiri, S.I.K., M.H., merampungkan safari kerja strategis ke sepuluh kementerian di Jakarta pada 10–18 November 2025. Rangkaian kunjungan ini merupakan langkah percepatan yang dirancang untuk memastikan seluruh program pembangunan di Papua berjalan searah dengan kebijakan nasional, sekaligus menjawab kebutuhan pelayanan dasar di berbagai sektor.

Dalam agenda tersebut, Gubernur Matius Fakhiri lebih dulu melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Dalam Negeri.
Gubernur Matius Fakhiri menegaskan bahwa seluruh kunjungan ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan Papua. “Kami datang untuk memastikan Papua bergerak cepat. Semua sektor membutuhkan dorongan bersama agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” ujarnya.
Pada kunjungan ke Kementerian ESDM dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Gubernur Papua menekankan pentingnya pemerataan energi sebagai fondasi pembangunan ekonomi. Ia menegaskan bahwa visi energi Papua harus diwujudkan melalui pemerataan listrik hingga ke kampung-kampung terpencil. “Papua harus terlebih terang. Pemerataan listrik sampai ke kampung terpencil merupakan fondasi pembangunan,” tegasnya.

Kunjungan berikutnya dilakukan ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk membahas isu kewenangan pengelolaan SMA/SMK dan kebutuhan tenaga pendidik. Menteri Abdul Mu’ti menerima langsung paparan Gubernur Matius Fakhiri terkait tekanan pendanaan dan distribusi guru. “Kebijakan ini membuat pemerintah kota berteriak. Beban pengelolaan dan kekurangan guru masih menjadi tantangan,” kata Gubernur Matius Fakhiri. Ia juga menekankan perlunya transportasi pendidikan di wilayah kepulauan agar akses belajar lebih merata. “Akses pendidikan harus setara untuk semua anak Papua,” tambahnya.

Di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Gubernur Matius Fakhiri mengusulkan percepatan pembangunan rumah layak huni bagi 14.882 kepala keluarga di wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Menteri Maruarar Sirait menyambut baik usulan tersebut dan menekankan pentingnya kreativitas daerah dalam penyediaan hunian. “Dengan konsep yang tepat, program ini bisa berjalan meski anggaran terbatas. Kuncinya kreativitas dan kolaborasi,” ujar Maruarar.

Gubernur Matius Fakhiri melanjutkan safari ke Kementerian Perhubungan untuk memaparkan skema mudik bersubsidi Natal–Tahun Baru (Nataru) 2025. Wamenhub Komjen Pol (Purn.) Drs. Suntana, M.Si., menyambut positif gagasan tersebut dan menekankan perlunya sinkronisasi dengan rute embarkasi ibadah. “Skema ini harus diselaraskan dengan perjalanan ibadah dan wisata rohani,” ujarnya. Gubernur Papua menegaskan bahwa program ini akan meringankan biaya perjalanan masyarakat. “Program ini meringankan biaya warga dan memastikan kelancaran mobilitas akhir tahun,” ungkapnya.

Kunjungan ke Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan menjadi salah satu agenda strategis, terutama terkait penyelesaian ruas Jayapura–Wamena melalui skema KPBU. Menko Dr. Agus Harimurti Yudhoyono menargetkan penyelesaian pada 2026, yang disambut antusias oleh Gubernur Matius Fakhiri. “Ini kabar besar untuk masyarakat Papua. Jalan Wamena akan diaspal pada 2026,” ungkapnya.

Di Kementerian Kesehatan, Gubernur Matius Fakhiri meminta dukungan alat kesehatan vital seperti MRI, CT-Scan, dan EEG, serta perbaikan fasilitas rumah sakit. Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan arahan agar Papua memperbaiki tata kelola layanan kesehatan. “Perbaiki tata kelola layanan, fasilitas akan kami dukung,” ujarnya. Gubernur Papua menegaskan komitmennya: “Setelah kembali ke Papua, saya akan turun langsung membenahi rumah sakit satu per satu.”

Gubernur Matius Fakhiri juga menyambangi BKKBN untuk menyelaraskan program SIDAYA dan JALAN sebagai upaya memperkuat perlindungan lansia. Menteri Dr. H. Wihaji menyebut langkah ini selaras dengan arah pembangunan kependudukan nasional. “Ini soal keadilan. Negara harus hadir bagi lansia,” katanya. Gubernur Papua menegaskan: “Kami ingin mempersiapkan masyarakat Papua menuju Papua Emas 2045, mulai dari keluarga yang kuat.”

Kunjungan di Kementerian Kelautan dan Perikanan membahas potensi pesisir Papua yang memiliki 515 pulau. Gubernur Matius Fakhiri menegaskan bahwa sektor maritim siap menjadi lokomotif PAD Papua. “Jika dikelola baik, pesisir dan laut akan menjadi penggerak PAD Papua,” jelasnya. Wamen KKP Laksdya TNI (Purn.) Didit Herdiawan menyatakan dukungan penuh, sementara Kadis DKP Ir. Iman Djuniawan menuturkan bahwa Papua siap menjadi provinsi maritim yang kuat.

Safari kerja ditutup dengan kunjungan ke Kemendagri, diterima oleh Sekjen Tomsi Tohir, untuk membahas persiapan Rakor Gubernur se-Papua Raya, DAU, APBD, DOB, dan tapal batas. Gubernur Matius Fakhiri menegaskan bahwa seluruh dokumen telah diserahkan. “Semua dokumen sudah kami serahkan. Kami berharap arahan Mendagri bisa segera turun,” ujarnya.
Menutup rangkaian safari kerja, Gubernur Matius Fakhiri menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh kementerian. “Semua menteri memberikan dukungan penuh. Tugas kami kini melangkah cepat sesuai arahan yang telah disepakati,” pungkasnya.
Safari kerja ini menjadi momentum penting yang menegaskan komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pembangunan Papua secara merata, inklusif, dan berkelanjutan.[red]




















