Sorong, admediapapua.com – World Resources Institute (WRI) Indonesia menggelar pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Aston Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (19/11/2025), untuk memperkuat kemampuan OPD teknis dalam mengelola dan menganalisis data keruangan. Pelatihan ini dibuka oleh Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, OPD teknis terkait dan Managing Director WRI Indonesia, Arief Wijaya, secara live zoom.

Dalam sambutannya, Ahmad Nausrau menekankan pentingnya memperkuat kemampuan sumber daya alam di Papua Barat Daya, yang memiliki kekayaan alam melimpah, termasuk tutupan hutan dan ekosistem esensial lainnya.
“Kita punya tutupan hutan dan ekosistem esensial lain yang luas, stok karbon yang tinggi, serta tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi,” ujarnya.

Kekayaan alam di Papua Barat Daya memiliki nilai yang sangat besar, tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga bagi keseimbangan ekologis global. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya konservasi dan pengelolaan yang bijak untuk menjaga kekayaan alam ini agar dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
“Kekayaan alam ini tidak hanya penting untuk masyarakat, khususnya masyarakat adat Papua, sebagai sumber pangan, air, dan penghidupan, melainkan juga peran penting dalam mendukung keseimbangan ekologis di level nasional dan dunia.”
Wakil Gubernur PBD juga menyoroti tantangan yang dihadapi pasca pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di tahun 2022, yaitu upaya konservasi dan tata ruang wilayah yang menemui ketidakjelasan. Oleh karena itu, pelatihan SIG ini diharapkan dapat menjawab keterbatasan yang ada di Papua Barat Daya. “Tanpa data spasial yang kuat, risiko degradasi lingkungan akibat industri ekstraktif seperti sawit dan tambang akan semakin tinggi, sementara sumberdaya manusia dan kemampuan kita dalam melakukan mitigasi dan pemetaan masih terbatas,” tambah Nausrau.
Sementara itu Arief Wijaya melalui live zoom menyampaikan komitmen WRI Indonesia untuk meningkatkan kemampuan teknis OPD daerah dalam mengelola dan menganalisis data SIG.
“Melalui kolaborasi dengan WRI Indonesia, kami berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan teknis OPD daerah dalam mengelola dan menganalisis data Sistem Informasi Geografis (SIG),” katanya.

Pelatihan ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai instansi pemerintah dan perguruan tinggi, menunjukkan komitmen nyata para stakeholder di Papua Barat Daya untuk memperkuat kemampuan SIG dan konservasi alam.
Dengan demikian, diharapkan Papua Barat Daya dapat mencapai pembangunan berkelanjutan yang seimbang antara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Langkah ini krusial untuk mengatasi tantangan keterbatasan data dan memastikan pembangunan di Papua Barat Daya tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan masyarakat adat.” Tutup Arief Wijaya.[red]






















