Nabire, admediapapua – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua Tengah melalui Panitia Hari AIDS Sedunia 2025 resmi menggelar kegiatan Kampanye Bahaya IMS & HIV/AIDS bagi Remaja di Aula SMP Negeri 2 Nabire. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, dengan mengusung tema global “Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response” serta tema nasional “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”.

Acara yang berlangsung pada pukul 10.00—12.05 WIT ini diikuti oleh 70 pelajar kelas VII hingga IX SMP Negeri 2 Bumi Wonorejo, didampingi Wakasek Humas, Yohanis Again, S.Pd.
Sebagai narasumber, Kepala Divisi Sosialisasi dan Kampanye KPA Papua Tengah yang diwakili dr. Benediktus Renald Kayame memberikan materi terkait bahaya Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS bagi remaja. Program ini menjadi bagian dari komitmen KPA untuk memperkuat edukasi kesehatan reproduksi di lingkungan sekolah, sejalan dengan visi “Papua Tengah Terang dan Papua Tengah Sehat”.
Leonardus O. Magai, Sekretaris Panitia sekaligus perwakilan KPA Papua Tengah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah yang telah menyediakan ruang bagi pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kami berharap melalui sosialisasi ini, adik-adik SMP Negeri 2 Bumi Wonorejo dapat meningkatkan kesadaran diri tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta memahami bahaya IMS dan HIV/AIDS,” ujar Leonardus.Ia juga menegaskan pentingnya deteksi dini serta keberanian untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mencurigakan.

Wakasek Humas SMP Negeri 2 Nabire, Yohanis Again, S.Pd., menyoroti urgensi kegiatan ini mengingat tingginya angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Nabire.
“Data menunjukkan bahwa Nabire mencatat kasus tertinggi mencapai 10.824 dari tujuh kabupaten lainnya, terutama pada usia produktif, termasuk remaja. Karena itu, kegiatan ini sangat penting,” jelasnya.

Ia berharap siswa yang mengikuti kegiatan dapat menjadi agen informasi, menyebarkan pengetahuan yang diperoleh kepada teman-teman di sekolah maupun keluarga di rumah.
Melalui kampanye ini, KPA Papua Tengah menegaskan komitmennya memperkuat layanan dan edukasi kesehatan di kalangan remaja sebagai upaya mendukung target nasional Ending AIDS 2030. Pendekatan inklusif dan bebas stigma menjadi kunci untuk memastikan akses layanan kesehatan yang merata dan bermartabat.
Kegiatan ditutup dengan ajakan kepada seluruh siswa untuk berani menjaga diri, terbuka terhadap informasi kesehatan, dan menjadi bagian dari gerakan bersama melawan stigma serta mencegah penyebaran HIV/AIDS di Papua Tengah.[red]






















