Nabire, admediapapua.com – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Tengah resmi menutup Rapat Koordinasi Dinas Sosial tingkat Kabupaten se-Provinsi Papua Tengah yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 19 hingga 21 November 2025. Kegiatan yang digelar di Hotel Grand Papua (21/11/2025), Nabire ini dihadiri oleh 8 Kepala Dinas Sosial Kabupaten beserta Kepala Bidang Program masing-masing, dalam rangka memperkuat sinergi dan konsolidasi program sosial di wilayah Papua Tengah.

Rapat Koordinasi di tutup oleh Salo Holombau, S.Sos, Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Tengah. Dalam penutupan acara, Holombau mengungkapkan apresiasi mendalam atas kehadiran para kepala dinas dari berbagai kabupaten yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri kegiatan ini.
“Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu Kepala Dinas atas kehadirannya dalam rapat koordinasi ini. Meski Bapak-Ibu harus meninggalkan kesibukan di daerah masing-masing, kehadiran Anda menunjukkan komitmen terhadap penguatan koordinasi dan sinergi dalam menjalankan program sosial di wilayah kita,” ungkap Holombau.
Lebih lanjut, Holombau mengingatkan pentingnya kolaborasi dan tim yang solid dalam menjalankan program-program sosial, mengutip pesan yang disampaikan oleh salah satu peserta yang menyebutkan bahwa seorang dokter pun akan kehilangan makna tanpa adanya tim yang solid.
“Tim adalah kunci. Tanpa tim yang kuat, kita tidak bisa mencapai tujuan bersama. Maka, kita harus membangun tim yang kokoh, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, untuk mewujudkan visi dan misi Gubernur serta Bupati di daerah masing-masing,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Holombau juga menekankan pentingnya pengumpulan dan validasi data yang akurat untuk mendukung program-program sosial di masa depan. Ia mengingatkan agar setiap kabupaten dapat terus menyediakan data yang diperlukan dengan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan.
“Tanpa data yang valid dan terpercaya, kita tidak akan bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, kami akan terus meminta data dari Bapak dan Ibu di daerah. Mohon agar tidak bosan dalam memenuhi permintaan data, karena ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik,” lanjutnya.
Selain itu, Holombau juga menyinggung program penting seperti “Sekolah Rakyat,” yang diharapkan dapat membantu anak-anak yang terhambat pendidikannya karena keterbatasan ekonomi, terutama di daerah Papua. Ia menekankan bahwa program ini menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan generasi emas yang selaras dengan visi misi Gubernur Papua Tengah.
Sebagai penutup, Holombau mengungkapkan harapannya agar kedepannya koordinasi antara provinsi dan kabupaten dapat semakin erat dan program-program sosial dapat lebih tepat sasaran.

“Ke depannya, kami berharap kerjasama antara provinsi dan kabupaten semakin solid, dan bantuan sosial yang diberikan dapat tepat sasaran. Semua ini demi mendukung visi Gubernur dan Bupati masing-masing untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Kegiatan ini juga menyentuh berbagai isu penting terkait Otonomi Khusus (Otsus) dan penyelenggaraan kegiatan sosial lainnya yang relevan bagi masyarakat Papua. Dalam hal ini, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Tengah menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat pelaksanaan program sosial yang berbasis pada data yang akurat dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat di daerah.[red]






















