Jayapura, admediapapua.com – Pemerintah Provinsi Papua memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerahnya akan cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Jaminan tersebut disampaikan oleh Gubernur Papua, Matius D. Fakhiri, setelah melakukan rapat dengan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku. Gubernur Matius Fakhiri menekankan bahwa masyarakat tak perlu khawatir mengenai stok BBM pada saat liburan akhir tahun.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk Nataru. Selain itu, pemerintah pusat melalui Pemprov Papua juga telah menyiapkan program mudik gratis sesuai arahan Presiden Prabowo,” ujar Gubernur Matius Fakhiri.
Gubernur Papua juga menjelaskan bahwa ketersediaan BBM sangat penting untuk mendukung kelancaran program mudik yang akan menggunakan jalur laut dan darat. Kapal dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dipastikan akan mengangkut sekitar 600 penumpang dari Pelabuhan Jayapura menuju Serui dan Biak. Selain itu, kapal perintis swasta juga disiapkan untuk mengangkut sekitar 1.500 orang ke berbagai daerah terpencil di Papua.

Selain jalur laut, program mudik juga melibatkan jalur darat dari Jayapura menuju Sarmi, serta Jayapura – Keerom – Benawa, yang membutuhkan pasokan BBM yang memadai dari Pertamina.
“Kami perlu memastikan bahwa Pertamina siap mendukung kelancaran program mudik ini. Kami sangat bersyukur karena Pertamina telah siap dengan semua kebutuhan ini,” tambahnya.

Terkait masalah antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU, Gubernur Fakhiri meminta agar Pertamina segera menangani permasalahan ini agar masyarakat dapat merasa nyaman saat mengisi BBM. “Kami akan mencari solusi terbaik untuk mengatur jam pelayanan di SPBU, agar kenyamanan masyarakat tidak terganggu baik saat liburan maupun hari-hari biasa,” katanya.
Awan Raharjo, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, menyatakan bahwa Pertamina telah membentuk satuan tugas (Satgas) Nataru yang bekerja sejak 13 November 2025 hingga dua minggu setelah Tahun Baru. Pertamina juga memperkirakan peningkatan konsumsi BBM (bensin, solar, minyak tanah) dan LPG sekitar 5 hingga 10 persen selama periode tersebut.
“Kami sudah menyiapkan tambahan pasokan untuk seluruh terminal BBM yang ada,” ujar Awan.
Ia juga menambahkan bahwa stok BBM untuk semua produk saat ini berada pada tingkat yang aman, dengan ketahanan stok lebih dari 10 hari.

Menanggapi permintaan Gubernur Papua terkait jam pelayanan di SPBU, Awan menjelaskan bahwa Pertamina telah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan pemerintah daerah untuk mengatur jam pelayanan, terutama untuk pengisian Solar. “Untuk truk, kami menetapkan jam pelayanan khusus yaitu dari pukul 17.00 hingga 22.00 WIT, agar antrean tidak mengganggu pengisian BBM bagi masyarakat di jam-jam sibuk,” ungkap Awan.[red]






















