Jayapura, admediapapua.com – Hari Selasa dan Kamis menjadi hari dimana Gubernur Papua Komjen Pol (Purn) Matius Derek Fakhiri memberi ruang bagi masyarakat untuk berdialog secara langsung.
Ini menjadi komitmennya untuk membuka ruang dialog seluas-luasnya bagi masyarakat tanpa terkecuali dating dan menyampaikan aspirasi secara langsung tanpa melalui prosedur birokrasi yang berbelit.
” Ruang dengar pendapat ini bukan hanya untuk menyampaikan masalah, tetapi juga agar masyarakat mendapatkan penjelasan dan solusi di tempat,” ujarnya.

Menurutnya, pendekatan seperti ini jauh lebih efektif dibanding jalur administrasi yang panjang dan sering membuat persoalan justru tersendat. Dengan bertatap muka, masyarakat bisa berbicara apa adanya, sementara pemerintah dapat merespon secara cepat dan tepat.
“Proses formal kadang rumit. Dalam dialog terbuka, masyarakat bisa langsung bertemu pemimpinnya. Memang tidak semua permintaan bisa dipenuhi, tetapi setidaknya mereka benar-benar didengar,” tegasnya.
Gubernur Fakhiri menetapkan sesi dialog ini digelar dua kali seminggu, setiap Selasa dan Kamis mulai pukul 12.00–15.00 WIT.

Ia juga menginstruksikan seluruh kepala OPD untuk menerapkan pola serupa selama masa kepemimpinannya. Para pejabat diminta turun langsung ke lapangan, hadir di pasar maupun lingkungan warga.
“Jangan hanya di kantor. Ketemu masyarakat, dengar aspirasinya. Kalau bisa, sisihkan sedikit rezeki untuk membantu. Itu juga menggerakkan ekonomi warga,” katanya.[red]






















