Jayapura, admediapapua.com – Gubernur Papua, Komjen Pol (Purn) Matius D. Fakhiri, S.I.K., S.H., M.H., melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang direncanakan untuk perluasan Bandara Sentani, Kamis (12/11/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi rencana pengembangan bandara yang sudah tidak memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara di Papua.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Matius Hartono Wally, S.IP., menjelaskan bahwa visi Gubernur Papua adalah mengembangkan Bandara Sentani agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, lokasi bandara yang ada saat ini sudah tidak lagi representatif dan tidak mampu menampung kapasitas penumpang yang semakin meningkat. Bahkan, upaya-upaya yang telah dilakukan sebelumnya dinilai tidak cukup memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan daerah.
“Untuk itu, kami mencari alternatif, salah satunya adalah memindahkan bandara ke sisi seberang danau. Namun, mengingat kondisi keuangan negara, kami mencari solusi dengan mengoptimalisasi aset yang ada saat ini,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua.
Saran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang diterima oleh Gubernur Papua adalah untuk mengoptimalkan fasilitas yang sudah ada, terutama runway yang sudah cukup memadai. Namun, kapasitas untuk mendukung fasilitas pendukung lainnya, seperti terminal penumpang, masih perlu pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saat ini Gubernur Papua sedang fokus pada perencanaan detil engineering untuk memperluas terminal penumpang dan sarana pendukung lainnya.

Gubernur Matius Fakhiri juga telah turun langsung untuk bertemu dengan masyarakat adat di sekitar wilayah yang terdampak rencana perluasan bandara. Hasil pertemuan dengan tokoh-tokoh adat, termasuk Kepala Suku Mewe, menunjukkan adanya perubahan pemahaman yang positif setelah Gubernur memberikan penjelasan terkait manfaat pembangunan ini. Meski sebelumnya masyarakat cenderung khawatir akan dampak negatifnya, kini mereka lebih memahami tujuan dan manfaat jangka panjang dari rencana ini.
“Sebagian besar masyarakat adat berpikir dampaknya akan negatif. Namun, setelah kami turun langsung dan memberikan penjelasan yang jelas, mereka sekarang lebih memahami dan mendukung rencana ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan.

Gubernur Papua, Komjen Pol (Purn) Matius D. Fakhiri, menyampaikan bahwa meskipun saat ini proyek ini masih dalam tahap perencanaan, ia berharap bisa mewujudkan impian memiliki bandara yang layak dan mampu mendukung perkembangan ekonomi dan konektivitas Papua ke depannya.
“Pembangunan ini bukan hanya untuk kenyamanan perjalanan, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ujar Gubernur Matius Fakhiri.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk masyarakat adat, serta instansi yang berkompeten, agar proses ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak.[red]






















