Aimas, admediapapua.com – Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat Daya menggelar Press Release Akhir Tahun 2025 yang dipimpin langsung Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol. Gatot Haribowo, S.IK., M.AP, didampingi Irwasda, Karo Ops, serta jajaran Pejabat Utama (PJU) yang berlangsung di Polda Papua Barat Daya Kabupaten Sorong, Selasa (30/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Kapolda memaparkan kondisi internal organisasi, capaian kinerja, hingga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama tahun 2025.
Kapolda Brigjen Pol. Gatot Haribowo, menjelaskan bahwa secara bertahap Polda Papua Barat Daya terus melakukan pembenahan, termasuk dalam hal sarana prasarana dan pemenuhan personel.
“Sebelumnya kita berkantor di Direktorat Polairud yang sifatnya sementara. Saat ini kita sudah menempati eks Kampus Unipa Fakultas Pertambangan dan sudah berjalan hampir dua bulan,” ungkap Kapolda.

Ia menyebutkan, secara total kebutuhan personel Polda Papua Barat Daya mencapai sekitar 8.743 personel, namun yang baru terisi sekitar 3.526 personel, atau baru 40 persen dari kebutuhan ideal.
“Kekurangan personel ini masih cukup besar, namun masih tergolong wajar karena kita Polda baru. Pemenuhan akan dilakukan secara bertahap oleh Mabes Polri,” jelasnya.
Terkait situasi kamtibmas, Kapolda menyampaikan bahwa secara umum terjadi penurunan angka kriminalitas jika dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa jenis kejahatan seperti pencurian, penganiayaan, curas, dan pembunuhan menunjukkan tren menurun.
“Namun ada dua jenis kejahatan yang relatif meningkat, yakni Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Curanmor, sementara yang lainnya cenderung turun,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga memaparkan peringkat kinerja Polres jajaran sepanjang tahun 2025. Dari hasil evaluasi, Polres Raja Ampat menempati peringkat teratas dalam hal penyelesaian perkara, disusul Polres Tambrauw dan Polres Sorong Kota.
Selain kriminalitas, Polda Papua Barat Daya juga mencatat penurunan signifikan kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Pada tahun 2024 tercatat 353 kejadian, sementara pada tahun 2025 turun menjadi sekitar 265 kejadian.
“Korban meninggal dunia juga menurun dari 42 orang menjadi 31 orang, dan kerugian materil turun dari sekitar Rp617 juta menjadi Rp493 juta,” jelas Kapolda.
Meski demikian, Kapolda mengingatkan adanya peningkatan korban luka berat di beberapa wilayah, khususnya di Kota Sorong, sehingga perlu perhatian dan upaya pencegahan yang lebih intensif.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Kapolda menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam seperti banjir dan longsor, serta risiko keselamatan di kawasan wisata, terutama wisata bahari.
“Papua Barat Daya memiliki destinasi wisata kelas dunia seperti Raja Ampat. Keselamatan wisatawan harus menjadi perhatian bersama, mengingat potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem,” tegasnya.
Sebagai bentuk empati terhadap korban bencana di sejumlah wilayah Indonesia, Polda Papua Barat Daya juga tidak mengeluarkan izin pesta kembang api pada malam pergantian tahun.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan euforia berlebihan. Kegiatan malam tahun baru diarahkan ke hal-hal positif seperti doa bersama lintas agama,” ujarnya.
Kapolda berharap, melalui kerja sama antara Polri, pemerintah daerah, TNI, dan seluruh elemen masyarakat, situasi kamtibmas di Papua Barat Daya dapat terus terjaga aman dan kondusif memasuki tahun 2026.[RED]

















