Jayapura – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menuturkan bahwa masyarakat yang saat ini telah berada di Distrik Kiwirok, merayakan natal di tanah leluhurnya tersebut bersama dengan aparat TNI-Polri dengan damai dan penuh sukacita.
“Masyarakat yang sudah bisa merayakan natal di Kiwirok merasa bahagia dan senang, dimana sebelumnya di tahun 2021 tidak bisa merayakan natal di Kiwirok akibat terjadinya penyerangan yang dilakukan oleh KST pada bulan September 2021 lalu, sehingga masyarakat ke luar meninggalkan kampung halamannya untuk mengamankan diri ke beberapa wilayah di Kab. Pegunungan Bintang,” kata Danrem saat dihubungi, pada Sabtu (31/12).
Perayaan natal sendiri dilaksanakan di tempat tinggal sementara yang telah disiapkan oleh aparat TNI-Polri di Distrik Kiwirok. Ibadah natal dirayakan bersama dengan aparat TNI-Polri, Tokoh adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Distrik, Kepala Kampung dan masyarakat yang sudah berada di Distrik Kiwirok.
Terkait adanya tuduhan TNI melakukan aksi teror di Distrik Kiwirok, Kab. Pegunungan Bintang, seperti pemberitaan dari Kelompok Separatis Teroris (KST), Pada Jum’at (30/12), Danrem secara tegas membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa berita tersebut Hoaks.
“Itu tidak benar, tidak mungkin TNI melakukan hal keji seperti itu. Jadi apa yang disampaikan oleh KST adalah Hoaks. Saat ini Kab. Pegunungan Bintang khususnya di Kiwirok dalam situasi yang kondusif, masyarakat bersama-sama aparat keamanan TNI-Polri bahu membahu dalam suasana sukacita merayakan Natal dan menyambut tahun baru 2023,” ujarnya.
Danrem menyebut, pemberitaan yang dikeluarkan oleh KST semata-mata untuk menjatuhkan dan menyudutkan aparat TNI-Polri serta membuat ketakutan di masyarakat.
“TNI hadir di Kiwirok dan daerah lainnya adalah untuk membantu Pemerintah daerah dalam mendorong percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat serta untuk menciptakan stabilitas keamanan, bukan sebaliknya. Untuk itu, masyarakat di Tanah Papua jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan di Tanah Papua,” tegasnya.
“Saat ini masyarakat di Distrik Kiwirok bersama dengan Aparat Keamanan TNI-Polri terus bergotong royong membangun dan menata kembali tanah kelahirannya yang sudah sejak lama ditinggalkan. Kita berharap segala sesuatunya sudah siap sehingga awal tahun 2023 masyarakat seluruhnya bisa kembali dan melaksanakan aktivitas seperti sediakala,” sambungnya.