Jayapura, admediapapua.com – Keberanian dan semangat Briptu Stefanus O Yenusi dari Satgas Ops Rasaka Cartenz dalam mendukung pendidikan anak-anak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, patut diapresiasi.
Melalui Program Si-Ipar, akses pendidikan yang diberikan tidak hanya memajukan pengetahuan, tetapi juga membuka jalan baru bagi anak-anak yang terputus dari jalur pendidikan.
Dimana pada hari Jumat, tanggal 11 Agustus 2023, Mako Polsek Sugapa menjadi wadah bagi penyelenggaraan Program Si-Ipar. Sebanyak 6 anak antusias mengikuti pembelajaran tersebut.
Briptu Yenusi dalam kesempatannya mengatakan, keaktifan anak-anak dalam menyerap setiap materi menjadi bukti nyata bahwa kesempatan pendidikan menjadi cahaya harapan bagi mereka.
Dalam suasana yang penuh semangat, dirinya memberikan pelajaran tentang berhitung kepada anak-anak tersebut.
“Ketekunan mereka dalam memahami dan merespons pembelajaran dari Anggota Satgas Ops Rasaka Cartenz sangat mengesankan,” tuturnya dalam rilis yang diterima admediapapua.com.
Anak-anak yang sempat terputus dari pendidikan maupun yang belum pernah sekolah menunjukkan antusiasme dan pemahaman yang luar biasa dalam belajar membaca dan menulis.
“Program ini memiliki tujuan mulia untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak, sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan,” ungkap Yenusi dengan antusias.
Disisi lain, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, Kabid Humas Polda Papua, menyatakan bahwa Program Si-Ipar mencerminkan komitmen Polri dalam mendukung pendidikan di Papua. Hal tersebut juga merupakan bagian dari usaha Satgas Rasaka Polda Papua dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya di bidang pendidikan.
“Program ini tidak hanya mencerdaskan anak-anak Papua, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas IPM di Provinsi Papua Tengah,” jelas Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo.
Program Si-Ipar telah membuktikan manfaatnya dengan membuka akses pendidikan bagi anak-anak yang terputus dari sekolah atau belum bersekolah. Hal ini berdampak positif pada perkembangan dan kemajuan wilayah setempat.
Diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat dalam mencapai perubahan positif dan berkelanjutan.
“Program Si-Ipar mengingatkan kita akan potensi positif yang dapat diciptakan melalui sinergi ini,” tutup Kombes Benny.[red]