Jayapura, admediapapua.com – Satuan Lalu Lintas Polresta Jayapura Kota bersinergi dengan Satgas Rasaka menyelenggarakan kegiatan meningkatkan literasi membaca bagi anak-anak di Kota Jayapura, Papua. Kegiatan ini berlangsung di Asrama Balim Yalimo pada Kamis (07/09/2023) siang.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Jayapura Kota, Kompol Dian Novita Pietersz, S.I.K, turun langsung dalam kegiatan ini dengan mendistribusikan buku dengan menggunakan metode perpustakaan keliling kepada anak-anak di asrama tersebut.
Kompol Dian yang ditemui di sela kegiatan ini menjelaskan, perpustakaan keliling bertujuan untuk membantu masyarakat, di daerah pemukiman yang mayoritas anak-anaknya masih minim pendidikan.
“Kami juga berkolaborasi dengan Satgas Si-Ipar Operasi Rasaka Cartenz yang memiliki beberapa anak didik yang telah putus sekolah atau bahkan belum pernah bersekolah,” kata Kompol Dian dalam rilis yang diterima admediapapua.com.
Kompol Dian juga menambahkan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin setiap minggu, dengan fokus pada anak-anak yang telah putus sekolah di wilayah Kota Jayapura.
“Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, generasi penerus bangsa di Papua dapat terhindar dari buta aksara, dan kami berupaya untuk meningkatkan sistem pendidikan sehingga semua generasi memiliki kesempatan yang sama untuk belajar,” tambahnya.
Setelah pendistribusian buku, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pembelajaran oleh Satgas Si-Ipar Operasi Rasaka Cartenz bersama dengan Satuan Lalu Lintas Polresta Jayapura Kota.
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Satgas Rasaka Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, menyoroti pentingnya ilmu pengetahuan sebagai salah satu aspek dalam pembentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Program Si-Ipar ini juga akan berdampak pada peningkatan IPM di Provinsi Papua, yang saat ini mencakup Kota Jayapura dan delapan kabupaten lainnya. Saat ini, tingkat IPM di Provinsi Papua masih tergolong sedang,” ujarnya.
Kota Jayapura, sebagai ibu kota Provinsi Papua, adalah satu-satunya daerah di empat provinsi wilayah Papua yang telah mencapai angka IPM tinggi pada tahun 2022, yaitu sebesar 80,61 berdasarkan data BPS. Hal ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan IPM dan pendidikan di wilayah ini telah memberikan hasil yang positif.
“Dengan melibatkan anak-anak yang telah putus sekolah atau tidak memiliki akses pendidikan, Program Si-Ipar memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk belajar demi mencapai cita-cita mereka di masa depan,” tambah Benny.[red]