Mulia, admediapapua.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare, S.I.K menghadiri ibadah minggu di gereja GKI Jemaat Bethel Mulia Puncak Jaya,Minggu (16/02/2025) serta menyerahkan bantuan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kepada jemaat yang terdampak akibat konflik yang terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Kapolda menyampaikan, dirinya bersyukur karena kedatangannya yang kedua kalinya dalam upayah penyelesaian konflik di Puncak Jaya sudah mulai menemukan titik terang.
“Saya sudah senang karena mereka sudah menyesal atas konflik yang terjadi dan saya juga berterima kasih kepada Tuhan yang telah menggerakkan hati mereka untuk berdamai dengan sesama,”tutur Kapolda.
Untuk itu, Kapolda menghimbau kepada seluruh jemaat agar bisa membawa pergumulan ini dalam doa setiap saat sehingga konflik ini dapat segera terselesaikan dengan damai.
“Saya meminta kepada Ibu pendeta, majelis dan jemaat agar dapat membentuk tim doa untuk pemulihan kedamaian di kabupaten puncak Jaya khususnya kota mulia,” harap Kapolda.
Di akhir ibadah Kapolda menyerahkan bantuan Kapolri bagi jemaat yang terdampak dari konflik yang terjadi di Puncak Jaya dan berharap kedepannya semoga tidak akan ada lagi kejadian serupa.
Selain menyerahkan bantuan bagi korban yang terdampak di Jemaat GKI Betlehem Mulia, Kapolda juga menyerahkan bantuan Kapolri bagi Jemaat Masjid AL- Mujahidin Kota Mulia yang juga terdampak.
Bantuan juga diberikan Kapolri bagi anggota Kepolisian Puncak Jaya yang rumahnya ikut terbakar akibat konflik yang terjadi.
Kapolda menyampaikan , bantuan yang diberikan ini sebagai bentuk kepedulian Kapolri terhadap anggota kepolisian yang mengalami musibah di wilayah konflik.
“Bantuan ini di berikan oleh kapolri dengan harapan anggota yang menjadi korban konflik, dapat menjadikan pelajaran dan renungan, agar teman-teman di tempat lain tidak mengalami hal serupa”ujar Kapolda.
Kapolda juga berpesan kepada masyarakat dan anggota Polri agar dapat memilih tempat tinggal sementara yang dirasa lebih aman dan tidak tinggal di daerah yang dinilai rawan.“ Jangan di paksakan untuk tinggal jika itu di daerah rawan,” pesannya. [red]