Nabire, admediapapua.com –Meskipun dana miliaran rupiah telah mengalir ke kampung-kampung sejak tahun 2007, pengelolaan potensi ekonomi lokal di Kabupaten Nabire dinilai masih sangat minim. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Nabire, Frans Magai, S.IP, dalam kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan BUMDes serta Lembaga Kerja Sama Antar Kampung, yang digelar di Aula RRI Jalan Merdeka, Nabire.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten I Setda Kabupaten Nabire, Lahalim, serta perwakilan kampung dan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkuat kapasitas aparatur kampung dan memastikan pengelolaan BUMDes dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai peraturan yang berlaku.
Dalam sambutannya, Sekretaris DPMK, Frans Magai, S.IP, menyampaikan bahwa meskipun dana desa bernilai miliaran rupiah telah disalurkan sejak 2007, hingga kini masih banyak kampung yang belum mengelola potensi ekonomi secara optimal. “Sampai hari ini, sebagian besar kampung hanya memiliki satu rekening. Tidak ada rekening khusus untuk Pendapatan Asli Kampung. Ini masalah serius. Artinya, dana besar yang masuk belum berdampak pada kemandirian ekonomi desa,” ujarnya.
Ia juga menyoroti lemahnya sistem pengawasan terhadap penggunaan dana desa. Menurutnya, tanpa pendampingan dan pembinaan yang rutin, banyak dana yang akhirnya digunakan tanpa hasil yang jelas.“Kalau tidak ada pengawasan dan bimbingan, dana yang masuk ke kampung bisa habis begitu saja. Kita harus arahkan, dampingi, dan kontrol pelaksanaannya,” tegasnya. (red)