Teluk Wondama, admediapapua.com – Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare, S.I.K., bersama rombongan, berangkat dari Nabire pada pukul 07.00 WIT dengan menggunakan jalur laut menuju Teluk Wondama. Mereka tiba di Teluk Wondama pada Jumat (23/10/2025) untuk menghadiri Puncak Perayaan 1 Abad Nubuatan Dominee Izaak Samuel Kijne Tanah Peradaban Orang Papua Tahun 2025, yang berlangsung dari 23 hingga 25 Oktober 2025 di Lapangan Miei, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan tersebut, Kapolda Papua Tengah juga memberikan bantuan beras sebanyak 3 ton kepada 15 gereja di Kabupaten Teluk Wondama pada Jumat (24/10/2025). Kegiatan pembagian bantuan ini dipimpin oleh PS. Kabid Propam Polda Papua Tengah, Kompol Florensin Yuliet Nari, S.H., yang didampingi oleh Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Teluk Wondama, Ekberson Karubuy, S.E., serta sejumlah pejabat terkait lainnya, termasuk Pama Yanmas SPKT Polda Papua Tengah, Iptu Samuel Picauly, PS. Kasat Binmas Polres Nabire, Iptu Ambrosius P. Manery, dan beberapa personil lainnya dari Polda Papua Tengah.

Bantuan beras sebanyak 3 ton tersebut dibagikan kepada 15 gereja yang ada di wilayah Teluk Wondama, dengan masing-masing gereja menerima 200 kg beras. Beberapa gereja yang menerima bantuan antara lain Jemaat Solafide Warwai, Jemaat Solagracia Rado, Jemaat Alexsader Apitulei, Jemaat Betania Wasior, Jemaat Syaloom Wasior, Jemaat Syen Jesus Biraja Miei, dan masih banyak lagi.
“Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap kegiatan Perayaan Satu Abad Nubuatan Dominee Izaak Samuel Kijne, serta wujud kepedulian kepolisian terhadap masyarakat dan gereja-gereja di Tanah Papua,” ujar Kompol Florensin Yuliet Nari.

Peringatan 100 Tahun Nubuatan Dominee Izaak Samuel Kijne, yang dikenal melalui karya dan ajarannya dalam “Batu Peradaban,” menjadi momen penting bagi masyarakat Papua untuk mengenang warisan iman dan pendidikan yang telah membawa pengaruh besar dalam membentuk moral dan kesadaran intelektual masyarakat Papua. Kegiatan tersebut juga mendukung perayaan yang bertujuan memperkokoh nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan di Tanah Papua.[red]
















































