Jayapura, admediapapua.com – Gubernur Papua, Komjen Pol (Purn) Matius D. Fakhiri, S.I.K., M.H., menyampaikan sambutan pada Ibadah Syukur dan Pesta Rakyat Papua bertajuk pisah sambut di Jayapura. Ia menekankan semangat persaudaraan lintas suku, bahasa, dan pilihan politik, seraya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang menjaga demokrasi dan keamanan di Bumi Cenderawasih. “Hari ini bukan sekadar pesta rakyat; ini tanda cinta rakyat kepada pemimpinnya dan cinta pemimpin kepada rakyatnya,” ujarnya.
Gubernur Fakhiri memberi apresiasi khusus kepada Pj. Gubernur Papua 2025, Agus Fatoni, atas kepemimpinan transisi, serta kepada KPU, Bawaslu, DPR Papua, dan aparat TNI–Polri yang memastikan pesta demokrasi berjalan jujur, damai, dan bermartabat. Ia juga merangkul semua elemen tokoh agama dan adat, perempuan, pemuda, mahasiswa, simpatisan termasuk warga di delapan kabupaten dan satu kota, tanpa memandang pilihan politik. “Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Papua,” katanya.
Sejak dilantik Presiden RI Prabowo Subianto pada 8 Oktober 2025, Gubernur Fakhiri mengaku langsung bergerak melakukan koordinasi cepat dengan kementerian terkait. Bersama Menteri PUPR, ia membahas percepatan pembangunan jalan strategis, jembatan antarkabupaten, penyediaan air bersih, dan perumahan rakyat. Dengan Menteri ESDM, ia mendorong pemerataan energi—termasuk PLTS komunal—agar tak ada lagi kampung yang gelap. Pada tingkat kebijakan makro, bersama Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, ia menyinergikan penguatan SDM, ekonomi kerakyatan, dan infrastruktur lintas provinsi se-Tanah Papua. “Papua bukan beban, tapi berkat bagi Indonesia,” tegasnya.
Agenda itu dirangkum dalam lima pilar “Papua Cerah”: peningkatan SDM dan pendidikan (beasiswa, vokasi, digitalisasi belajar); kesehatan untuk semua (telemedicine, penguatan rujukan RS Jayapura dan RS Biak, opsi kapal rumah sakit); penguatan ekonomi kerakyatan (pertanian, perikanan, koperasi, UMKM berbasis digital); percepatan infrastruktur dan konektivitas (jalan, jembatan, pelabuhan, jaringan digital terpadu) untuk menekan biaya hidup dan meningkatkan mobilitas; serta pemerintahan bersih dan terbuka dengan tata kelola transparan dan akuntabel. “Rakyat berhak tahu arah setiap rupiah,” ucapnya.
Pada bagian penutup, Gubernur Fakhiri menyebut Papua adalah rasa dan jiwa—rumah bersama yang dijaga dalam harmoni. Ia menghormati para gubernur dan penjabat gubernur dari masa ke masa yang meletakkan fondasi Papua modern, sekaligus mengapresiasi kedewasaan berdemokrasi para rival politik. “Pilkada usai; kini saatnya kita bersatu membangun Papua tanpa sekat, tanpa dendam,” tuturnya.
Gubernur Fakhiri mengajak masyarakat ikut mengawal pemerintahan secara partisipatif. “Pintu rumah dan kantor selalu terbuka,” katanya, sebelum menutup acara dengan dua pantun penyemangat dan ajakan menyanyikan lagu “Semua Baik” sebagai ungkapan syukur. “Papua akan menjadi cerah jika kita berjalan dalam kebersamaan dan menjaga harmoni,” pungkasnya.[red]



 
                                









 
			



 
		     
                                































