Jayapura, admediapapua.com –
Prosesi penyambutan adat bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua berlangsung khidmat dan meriah di Jayapura. Rangkaian dibuka oleh Adat Awyu–Inanwatan yang mewakili tanah selatan Papua, menampilkan tarian serta simbol budaya sebagai doa berkat, kekuatan, dan perlindungan leluhur bagi kepemimpinan baru di Bumi Cenderawasih.

Dari titik awal, rombongan pemimpin daerah diiringi tabuhan tifa dan tarian adat menuju etape berikutnya. Adat La Pago dan Mee Pago—mewakili wilayah pegunungan—menyematkan ikatan kepala serta noken kehormatan sebagai penanda dukungan rakyat dan pengharapan agar kepemimpinan berjalan bijaksana serta berpihak pada masyarakat.

Selanjutnya, Adat Saireri—meliputi suku Biak, Yapen, Waropen, dan sekitarnya—menjemput dengan tarian laut dan tifa, melambangkan keterbukaan, kebersamaan, dan harapan akan masa depan Papua yang sejahtera. Puncak rangkaian terjadi saat rombongan tiba di halaman Kantor Gubernur Papua dan disambut Adat Tabi selaku tuan rumah wilayah ibu kota. Prosesi Tabi menghantarkan simbol-simbol kehormatan sebagai anugerah dari leluhur.
Pada momen ini, penyerahan noken, tombak, dan kapak batu dilakukan secara simbolik oleh perwakilan masyarakat adat dari tujuh wilayah adat—Mamta, Anim Ha, Bomberai, Domberai, Mee Pago, La Pago, dan Tabi–Saireri, sebagai tanda penerimaan dan kepercayaan rakyat kepada kedua pemimpin.
Gubernur Papua dan Wakil Gubernur Papua menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang mendalam atas sambutan adat yang diberikan. Gubernur menegaskan komitmennya bersama Wakil Gubernur untuk memimpin dengan semangat pelayanan dan keadilan bagi seluruh wilayah Papua.
“Kami datang sebagai anak Papua, bukan orang luar. Kami diterima oleh adat, dan kami akan bekerja dengan hati untuk semua wilayah adat—dari gunung hingga pesisir, dari lembah hingga pulau-pulau kecil,” ujar Gubernur dengan nada haru.
Prosesi dipandang menegaskan kesatuan kepemimpinan Papua. dua figur yang berjalan seirama dengan satu visi, satu langkah, dan satu semangat membangun Papua baru. Di bagian akhir, penyambutan dilakukan oleh tiga kampung di Tanah Tabi: Kayu Pulau, Kayu Batu, dan Enggros, menutup rangkaian adat dengan doa dan pengharapan bagi pelayanan yang berkeadilan serta kesejahteraan seluruh rakyat Papua.
Usai prosesi, Gubernur dan Wakil Gubernur diarak menuju panggung utama untuk meresmikan penggunaan Starlink di 250 lokasi di Kabupaten/Kota Jayapura dalam rangkaian Pesta Rakyat Papua 2025, yang menandai awal kepemimpinan baru di Bumi Cenderawasih.

Sejak pagi, ribuan warga memadati lokasi. Banyak yang mengenakan busana tradisional dan membawa bendera daerah. Tabuhan tifa, nyanyian adat, serta sorak-sorai menggema ketika rombongan pemimpin tiba.
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Penyambutan adat ini dipandang sebagai penanda harapan baru agar pembangunan berjalan selaras dengan budaya dan jati diri Papua. [red]



 
                                









 
			



 
		     
                                
































