Jayapura, admediapapua.com – Pasca peristiwa yang terjadi di Kampung Karya Bumi Besum Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (1/1/2024). Polda Papua menggelar giat trauma healing guna membantu mengurangi beban trauma yang dialami oleh warga.
Giat trauma healing ini di laksanakan oleh Bagian Psikologi Biro SDM Polda Papua dengan mengunjungi Posko yang ditempati para pengungsi. Salah satu Posko yang dikunjungi berada di Kantor Kampung Benyom Jaya I Distrik Nimbokrang.
Turut hadir di kegiatan tersebut Kabag Psi. Biro SDM Polda Papua, Kompol Dorthea Ansanay., S.pd, Pa Dit Krimsus Polda Papua, AKP Margaretha A. Huby, S.H, Ka Sub Bagdalpers SDM Polres Jayapura, Pemda Tk Alvia P. Putri., S.Psi., M.Psi dan seluruh personel Polda Papua yang mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam kesempatannya, Kompol Dorthea mengatakan bahwa kehadirannya disini adalah untuk memberikan bantuan psikologis melalui metode bermain, bernyanyi, serta pemberian snack untuk anak-anak.
“Trauma healing ini adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu,” ungkap Kompol Dorthea Ansanay dalam rilis yang diterima admediapapua.com.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mengurangi beban trauma yang dialami oleh warga, terutama anak-anak yang rentan mengalami dampak psikologis yang signifikan akibat situasi yang tidak diinginkan atau meresahkan. Menurut Kompol Dorthea, kejadian-kejadian yang tidak diharapkan atau meresahkan pasti berpengaruh besar terhadap kesehatan mental, terutama bagi anak-anak.
“Pelayanan trauma healing yang kami berikan diharapkan setidaknya mampu mengurangi tingkat trauma yang dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa pasca konflik sosial tersebut,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kompol Dorthea menuturkan kegiatan ini juga menjadi langkah nyata dari Polda Papua dalam mendukung pemulihan psikologis masyarakat yang terdampak, menunjukkan perhatian dan komitmen dalam membantu mereka menghadapi dan mengatasi trauma yang mereka alami.
“Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk memulihkan kondisi psikologis dan memberikan dukungan bagi para pengungsi agar dapat kembali ke kondisi mental yang lebih baik,” pungkasnya.[red]