Jayapura, admediapapua.com – Ketua MPR – RI Dr. H Bambang Soesatyo, secara virtual membuka pertemuan anggota DPD – RI terpilih Se – Tanah Papua, periode 2024 – 2029 untuk menata langkah dan strategi, percepatan pembangunan Tanah Papua, dalam bidang pendidikan, kesehatan, serta maksimalisasi sumber daya alam, Jumat (24/5/2024).
Bambang Soesatyo mengatakan, Pemerintah Negara Republik Indonesia telah bekerja keras dan terus berupaya, untuk memajukan Papua dengan berbagai kebijakan dan regulasi percepatan pembangunan infrastruktur, yang dilaksanakan untuk membangun, sekaligus menjawab permasalahan yang terjadi di Tanah Papua.
“Kita meyakini bahwa, pemerintah telah melakukan upaya melalui beberapa kebijakan, Salah satunya percepatan pembangunan infrastruktur di Papua” Kata Bambang.
Dikatakan sejumlah kebijakan dan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, sampai dengan saat ini masih belum sepenuhnya menjawab tantangan dan persoalan yang terjadi, dan hal inilah yang menyebabkan Papua mengalami keterlambatan perkembangan, dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, oleh sebab itu dirinya mengajak semua pihak agar berkolaborasi bersama-sama pemerintah untuk membangun Papua.
“Hingga saat ini, kebijakan yang dilakukan belum sepenuhnya menjawab persoalan di Tanah Papua, dan masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama, dan persoalan ini kemudian berdampak pada ketertinggalan Papua dari Provinsi-provinsi lain” Ujarnya.
Bambang juga menambahkan, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat merupakan dua provinsi, dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia, dengan presentasi 26,3 Persen dan 20,49 Persen, oleh sebab itu angka tersebut berbanding terbalik dengan kekayaan alam, yang dimiliki oleh Tanah Papua untuk itu dirinya berharap, agar potensi yang dimiliki dimanfaatkan dengan baik, untuk mengatasi persoalan yang terjadi.
“Tanah Papua dibanjiri dengan potensi ekonomi, dan peluang investasi yang sangat besar, namun belum sepenuhnya dikembangkan, dan ini harus kita kerjakan bersama-sama untuk mengatasi persoalan di Papua” Pungkasnya.[red]