Nabire, AD Media – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nabire menunjukkan komitmennya dalam menangani masalah sampah yang menjadi isu krusial di wilayah Nabire. Dalam wawancara eksklusif oleh wartawan admediapapua.com, Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Nabire, Arfan Natan Palumpun, S.T., M.T., memaparkan berbagai strategi untuk mengembalikan semangat “Nabire Bersih” yang sempat meredup di media sosial dan cetak.
Salah satu program unggulan yang digencarkan adalah aksi ‘Grebek Sampah’, yang melibatkan berbagai komunitas peduli lingkungan, seperti GMKI, Nabire Hebat, Papua Trada Sampah, Komunitas Ketapang, serta TNI AL. Aksi ini tidak hanya dilakukan di darat, tetapi juga mencakup pembersihan kawasan pesisir, termasuk Pantai Nabire. “Ini adalah upaya konkret untuk mengembalikan kesadaran masyarakat sekaligus membangun sinergi antar-pemangku kepentingan,” ungkap Arfan.
DLH Nabire telah menempatkan sembilan kontainer sampah di sembilan kelurahan, didukung oleh bantuan dari pemerintah provinsi. Namun, Arfan mengakui masih ada oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan, terutama di Pasar Karang. “Sampai jam 1 malam, kami masih berjibaku membersihkan sampah di sana. Kami harap partisipasi warga meningkat,” tegasnya.
Untuk mempercantik kota, DLH berencana mengganti rumput di jalur hijau dengan tanaman bunga. Langkah ini dinilai lebih efisien karena dapat mengurangi biaya pemangkasan rutin sekaligus menambah estetika. Arfan optimis Nabire mampu meraih penghargaan Adipura, meskipun dihadapkan dengan tantangan berat seperti penyiapan ruang terbuka hijau dan selokan bersih. “Kami akan turun langsung ke lapangan sebagai contoh,” tambahnya.
Menjawab persoalan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Arfan mengungkapkan rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) terpilah berbasis mesin pemilah organik dan non-organik. “Tahun ini pabrik pengolahan sampah akan beroperasi. Target 2030, tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA. Semua harus terkelola dari sumbernya, termasuk rumah tangga,” jelasnya.
Penyuluhan intensif kepada masyarakat dan peran aktif kelompok perempuan, yang sering disebut “mama-mama”, juga akan digalakkan untuk mendukung program tersebut.
Arfan menutup wawancara dengan pesan tegas: “Kebersihan Nabire adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi, kami yakin target Nabire Bersih dan Adipura bukan sekadar mimpi.” Dengan semangat dan kerja sama yang kuat, DLH Nabire bertekad untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.
Diharapkan, melalui program ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan semakin meningkat, sehingga Nabire dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.[red]