Sorong, admediapapua.com – Diduga terjadinya insiden tabrak lari yang menyebabkan bocah berusia 9 tahun berinisial LM mengalami kritis, sekelompok massa melakukan aksi pemalangan jalan di 3 titik ruas jalan di Kabupaten Sorong, Selasa malam (18/3/25).
Massa aksi yang disinyalir merupakan keluarga korban tabrak lari menuntut agar pelaku tabrak lari segera ditangkap.
Berdasarkan informasi yang dihimpun LM (9) korban tabrak lari saat ini dalam kondisi kritis dan tengah menjalani perawatan intensif di RSUD J.P Wanane, Km 22, Kabupaten Sorong.
Aksi pemalangan jalan itu dilakukan serentak di tiga titik ruas jalan diantaranya didepan Rumah Makan Joglo yang diduga menjadi lokasi tabrak lari, dikawasan jalan RSUD JP Wanane Kabupaten Sorong serta jalan Sorong-Klamono pertigaan jalan didepan Kantor KPU Kabupaten Sorong.
Di 3 titik aksi pemalangan jalan, dua titik aksi pemalangan jalan didepan Rumah Makan Joglo dan RSUD JP Wanane telah dibuka pihak kepolisian dan massa, sementara itu didepan Kantor KPU Kabupaten Sorong sekitar pukul 22.30 WIT massa aksi masih bertahan meski pihak kepolisian telah memadamkan api yang dibakar massa aksi.
Akibat aksi pemalangan ini, pengendara roda dua hingga roda empat terpaksa memutar balik kendaraan mereka.
Pantauan di depan kantor KPU Kabupaten Sorong, sekitar pukul 23.00 WIT, massa aksi membawa sejumlah ban bekas untuk kembali membakarnya, namun aksi tersebut mendapatkan perlawanan dari aparat kepolisian setempat.
Tak lama kemudian, Rabu (19/3/25) dini hari sekitar pukul 00.30 WIT, pihak kepolisian terpaksa membubarkan secara paksa massa aksi lantaran masih ngotot untuk masih memblokade ruas jalan tersebut. Dalam pembubaran paksa, diwarnai keributan bersumber dari massa aksi.
Terlihat keributan terjadi antara pihak kepolisian dengan sejumlah massa aksi. Beberapa massa aksi terlihat membawa senjata tajam. Nampak senjata tajam yang dibawa massa aksi serta provokator telah diamankan pihak kepolisian di Mapolres Sorong.
KBO Reskrim Polres Sorong IPTU Muhammad Asri menyebutkan bahwa aksi pemalangan ini lantaran diduga terjadinya insiden tabrak lari terhadap bocah berusia 9 tahun.
Diungkapkanya bahwa, pihak Kepolisian telah berusaha untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait situasi yang ada. Meskipun tuntutan massa aksi agar segera menemukan terduga pelaku tabrak lari secara langsung pada malam itu juga, pihaknya memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dapat bersabar dengan harapan pihaknya dapat menemukan titik terang pada keesokan harinya.
“Berkaitan dengan upaya pencarian terduga pelaku tabrak lari, kami telah melakukan pendekatan, berbicara langsung dengan massa aksi dan memahami tuntutan mereka. Kami ingin memastikan tidak ada tindakan anarkis yang merugikan semua pihak. Masyarakat bisa merasa dihargai dan kami juga berupaya untuk mencari solusi terbaik,” ujar kata KBO Reskrim Polres IPTU Muhammad Asri pada Press release yang diterima admediapapua.com.
Menurutnya, meskipun pencarian seperti mengecek CCTV untuk mendapatkan nomor plat kendaraan terduga pelaku tidak bisa dilakukan di malam hari, pihak kepolisian berkomitmen untuk melanjutkan upaya pencarian pada hari berikutnya.
“Kami akan terus berupaya mencari jalan keluar, memberi kesempatan kepada mereka dan berkomunikasi lebih lanjut, karena kami percaya dengan pendekatan yang baik, semua pihak bisa menemukan titik temu,” jelasnya.
Ia berharap masyarakat dapat lebih memahami posisi kepolisian dan bersedia bekerjasama untuk mencari solusi yang dapat diterima semua pihak.
“Masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga kedamaian dan tidak melakukan tindakan anarkis. Pihak kepolisian akan terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi ini,” tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian setempat masih melakukan pendalaman sekaligus penyelidikan lebih lanjut terkait insiden yang telah terjadi itu. [red]