Nabire, admediapapua.com– Ratusan mahasiswa asal Kabupaten Puncak yang tergabung dalam Mahasiswa Puncak Se-Indonesia, didampingi oleh tim hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) TKP Papua, menggelar aksi demonstrasi damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPRP Papua Tengah) di Kota Nabire. Aksi ini bertujuan untuk menyampaikan tuntutan terkait penarikan militer TNI dan pengusutan pelaku pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Ibu Tarina Murid.
Dalam aksi yang mengusung narasi “Segera Tarik Militer TNI dan Usut Pelaku HAM Ibu Tarina Murid”, mahasiswa Puncak menuntut dua hal utama yaitu meminta agar Panglima TNI segera menarik pendropan militer dari Sinak Barat, Beoga, Pogoma, Agandugume, dan seluruh Kabupaten Puncak serta meminta juga kepada DPRP Papua Tengah segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut pelaku pelanggaran HAM terhadap Ibu Tarina Murid dan penarikan pendropan militer sesuai dengan janji yang telah disampaikan.
Aksi long march dimulai dari Asrama Puncak Karang Mulia, melewati Jalan Kusuma Bangsa Oyehe, Jalan Pemuda, dan berakhir di Kantor DPRP Papua Tengah di Jalan Pepera.
Wakil Ketua 1 DPR Papua Tengah, Diben Elaby, memberikan tanggapan positif terhadap aksi tersebut. “Atas nama DPR, kami menyambut baik hak menyampaikan pendapat di muka hukum sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku. Kami mendukung aksi seperti ini yang berpihak pada rakyat. Tanggung jawab kami adalah menindaklanjuti kasus yang sedang ditelusuri terkait Ibu Tarina Murid. Kami meminta penegak hukum untuk segera menindak oknum yang melakukan tindakan ini seadil-adilnya,” ujarnya.
Sementara itu, Nasen Ginikbak, perwakilan mahasiswa, menegaskan harapan mereka kepada pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk segera membentuk tim pansus. “Kami berharap agar pemerintah segera mengambil kebijakan untuk memenuhi harapan masyarakat, terutama di daerah konflik di Kabupaten Puncak. Kami meminta agar tuntutan kami terkait penarikan kembali pendropan TNI dan pelaku HAM Ibu Tarina Murid segera dilaksanakan,” tegasnya.
Aksi demonstrasi ini mencerminkan semangat mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan menuntut keadilan di tengah situasi yang penuh tantangan di Kabupaten Puncak.[red]